Virus Corona di Sumsel

Curhatan Pedagang yang Mangkal di Daerah Perbatasan, Sadar Bahaya Corona tapi Terpaksa Tetap Jualan

Ditengarai, mereka terjangkit Covid-19 lantaran berinteraksi dengan para pendatang yang singgah sejenak di warung mereka untuk bertransaksi jual beli.

Penulis: Muhammadaryanto | Editor: Refly Permana
sripoku.com/arya
Seorang pedagang yang mangkal di wilayah perbatasan Palembang-Banyuasin. 

Laporan Wartawan SRIPOKU.COM, Muhammad Aryanto

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Beberapa data yang diungkapkan gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 atau Virus Corona, beberapa diantaranya diketahui tercatat sebagai pedagang yang berada di kawasan perbatasan.

Ditengarai, mereka terjangkit Covid-19 lantaran berinteraksi dengan para pendatang yang singgah sejenak di warung mereka untuk bertransaksi jual beli.

Adanya fakta ini membuat Erlina (43) cemas bukan main lantaran dirinya memang setiap hari mencari nafkah dengan membka warung di perbatasan Palembang-Banyuasin.

Tak Ada Penambahan Data Positif Covid-19 di Sumsel, Masih 89 Kasus dan Meninggal Ada Tiga

Tetapi, mau tidak mau, segala macam ketakutan itu kesampingkan demi menyambung hidupnya dan keluarga.

Ia mengatakan, melihat di media yang kian hari penyebaran Virus Corona terus bertambah juga membuat dirinya khawatir, takut juga menjadi salah satu korban.

"Saya juga takut, tapi saya juga nggak makan kalo di rumah terus nggak jualan, nggak ada simpanan untuk belanja bulanan," tambahnya saat diwawancarai Sripoku.com Senin (20/4/2020).

Ia juga berharap pemerintah terus berupaya untuk memikirkan rakyat kecil dan semoga Virus Corona segera hilang.

"Nggak ada yang bisa jamin Virus Corona kapan hilang, jadi kita antisipasi diri aja pake masker juga gak deket-deket sama pembeli," kata Erlina.

Pemain Bhayagkara FC, Ezechiel Ndouassel dan ARTnya Bermasalah, LKBH Bobotoh Siap Bantu Selesaikan

Erlina biasanya berjualan di titik perbatasan Banyuasin-Palembang, tepatnya di kawasan Km 12.

Ia mengaku pasrah dengan keadaan omzet kian hari makin menurun.

Ibu satu anak ini harus berjualan setelah sang suami dirumahkan sementara karena alasan upaya pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19.

arga perumahan Komplek Handayani Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin ini tetap membuka lapaknya lantaran sudah tidak ada lagi yang bisa diandalkan salain pemaaukan dari hasil berjualan.

Erlina biasa membuka lapaknya biasa di jam 07.00 hingga tutup jam 19.00 lebih cepat dibanding hari biasanya.

Kini dalam sehari Erlina hanya mendapatkan rezekinya kisaran 100 ribu, menurut pengakuannya ini jauh merosot dari hari-hari bebas Virus Corona.

Ia suadah berjualan 5 tahun lebih dan baru kali ini mengalami kondisi seperti ini.

Peringatan HUT Musirawas ke 77 Tahun Berlangsung Sederhana, Diisi Kegiatan Pembagian Beras

"Saya masih bersyukur lah masih ada rezekinya meski gak banyak" kata ibu dua anak ini.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved