Virus Corona di Sumsel
Pemkot Palembang Bantah Usir Perawat RS Siloam dari Tempat Tinggalnya, Berikut Kronologinya
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang, Ratu Dewa, buka suara adanya kabar dugaan pengusiran yang dilakukan oknum di salah satu kelurahaan
SRIPOKU.COM.PALEMBANG -- Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang, Ratu Dewa, buka suara adanya kabar dugaan pengusiran yang dilakukan oknum di salah satu kelurahaan di Palembang, terhadap perawat Rumah Sakit Siloam Palembang.
Ia mengatakan berdasarkan informasi yang telah ia terima dari camat Ilir Timur I langsung dari Lurah Sungai Pangeran mengatakan kronologis kejadian yakni pada hari sabtu sekira pukul 13.00 wib, lurah tersebut sedang berada di rumah dan mendapatkan telepon dari dr Ria Puskesmas Ariodillah.
Menurut dia, dokter dari Puskemas Ariodillah menyampaikan bahwa ada salah seorang warga di kelurahan tersebut terpapar positif covid-19 warga beralamat di jalan dwikora II lorong sekundang RT 33 RW 04.
Lalu, kata dia, lurah menelpon pak RT 33 yakni Alfiansyah untuk mencari alamat tersebut untuk bertemu keluarga dan ternyata warga tersebut adalah statusnya kost di alamat tersebut.
"Warga yang dimaksud ternyata salah seorang pegawai RS di Siloam. Dan di tempat kost tersebut ada empat rekan lainnya yang juga kerja di RS Siloam," kata Dewa, Minggu (19/4/2020).
• 8 Kabupaten Kota di Sumsel ini Masih Nihil Virus Corona, Berikut Sebaran Virus Corona di Sumsel
• RS Siloam Palembang Akui Petugas Medis Positif Covid-19, 6 Perawat Diusir Oknum Kelurahan Dari Rumah
Kemudian disarankan lurah ke Pak RT agar mereka melakukan isolasi mandiri di tempat kost dan tidak melakukan berpergian keluar rumah agar tidak meresahkan masyarakat sekitar.
Tapi mendapatkan sambutan dari rekan-rekan warga tersebut bahwa mereka tidak mau untuk melakukan isolasi mandiri justru malah keluyuran keluar masuk dengan pacarnya.
Maka terjadilah kesalahpahaman dengan warga setempat dan akhirnya dari pihak RS Siloam mengambil inisiatif untuk kelima rekan dari warga tersebut untuk dibawa ke Siloam untuk diisolasi.
Sekita pukul 16.00 pak RT menelpon pak lurah melaporkan bahwa rekan warga yang satu kost sudah dibawa RS Siloam atas inisiatif RS Siloam karena mereka pegawai RS.
"Tidak ada pengusiran dari pihak kelurahan dan warga sekitar dari rumah kost terhadap perawat rumah sakit dan rekannya.
Pada hari minggu , 19 April 2020 pukul 08.00 wib telah dilakukan penyemprotan disenfektan dilokasi rumah kost dan sekitarnya oleh lurah bersama satgas kelurahah penangulangan covid-19.
Sebelumnya, informasi pengusiran ini diceritakan langsung oleh Direktur RS Siloam Sriwijaya, dr Bona Fernando.
" Sepertinya dampak ke petugas medis akan lebih keras terasa. Hari ini 6 perawat saya padahal tidak positif diusir oleh lurah setempat," ujarnya kepada Tribunsumsel.com
Perawat tersebut kini berada di RS Siloam dan sementara tinggal di RS.
"Saya siapkan tempat tidur buat mereka di RS. Luar biasa perlakuan masyarakat," tambahnya.
• Bukan Terinfeksi Covid-19, Warga Prabumulih yang Sesak Nafas dan Pingsan di Jalan Derita Sakit Ini
• 7 Pesan Prof Yuwono, Mengapa Harus Optimis di Tengah Pandemi Covid-19
Lanjut dr Bona oleh warga perawat tersebut tidak diperbolehkan keluar 14 hari atau kalau masih mau kerja di RS tidak boleh pulang lagi ke tempat tinggalnya.
"Masa perawat jadi tidak boleh kerja," ujarnya
Dr Bona meminta agar warga menghapus stigma negatif terhadap petugas medis yang menangani covid
