Mengerikan, Pakar IDI Ungkap Cara Kerja Virus Corona Saat Sudah Berada di dalam Tubuh Inangnya

Sudah banyak korban jiwa berjatuhan pasca dinyatakan positif terinfeksi Corona Virus Disease 2019 atau Virus Corona.

Editor: Refly Permana
Istimewa
Ilustrasi Virus Corona 

SRIPOKU.COM - Sudah banyak korban jiwa berjatuhan pasca dinyatakan positif terinfeksi Corona Virus Disease 2019 atau Virus Corona.

Meski demikian, mungkin masih banyak yang belum mengetahui bagaimana cara Virus Corona menyebabkan inangnya meninggal dunia.

Terlebih ketika virus yang pertama kali ada di Wuhan, China ini sudah menyerang organ tubuh vital dari inang yang sudah ia tempati.

Pilu Hati Tyson Lynch Sebulan Terjebak di Australia, Suami Melaney Ricardo Ingin Rayakan Ultah Anak

Dewan Pakar Ikatan Dokter Indonesia ( IDI) Abidinsyah Siregar menjelaskan proses yang terjadi saat tubuh terinfeksi Virus Corona.

Hal paling penting, perilaku virus adalah mempertahankan kehidupan tergantung inangnya.

"Ada yang berinang di nyamuk, ada yang di burung, sekarang Virus Corona kan semestinya berinang di hewan yang sebelumnya menjadi inang, " ujar Abidinsyah dalam diskusi bertajuk Ikhtiar Melawan Corona yang digelar secara daring pada Sabtu (18/4/2020).

Dalam kondisi saat ini, Virus Corona ingin bertahan hidup di tubuh manusia. Kemudian, kata dia, yang disasar adalah paru-paru manusia.

"Setelah menginfeksi, dengan cepat Virus Corona menyerang paru-paru sehingga ruang dalam paru-paru dikuasai. Hal ini menyebabkan individu gagal napas," ucap Abidinsyah.

Proses ini terjadi sedemikian rupa. Selain itu, saat sudah menginfeksi, terjadi pertarungan antigen dengan antibodi di dalam tubuh.

Sesumbar Ngomong Nikah, Atta Halilintar Sudah Berani Titip Anak ke Aurel Hermansyah: Dijaga ya!

"Pertarungan itu akan terjadi seperti lomba sprint. Virus akan bertahan selama 14 hari. Kalau lewat, virus sudah kehabisan kemampuan bertahan, lalu mati sendiri," ucap Abindinsyah.

Setelah itu, dia menyebutkan bahwa tubuh individu akan memunculkan kemampuan antibodi.

"Akan tetapi perlu diingat bahwa selama 14 hari inkubasi tadi sistem imun tubuh dipertaruhkan," kata Abindinsyah.

Dia pun mengingatkan bahwa saat ini belum ada obat dan vaksin untuk menyembuhkan atau mencegah Covid-19.

Satu-satunya cara yang bisa dilakukan masyarakat adalah menyingkirkan sumber penularan dengan orang-orang yang berpotensi tertular.

"Itu terpaksa kita lakukan dan hanya itu yang bisa kita lakukan sekarang," kata dia.

Aaron Chia Sudah Bosan Kalah,Dibutuhkan Performa Sebesar 120 Persen Hancurkan Kevin/Markus

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved