Virus Corona di Sumsel
Berbagai Upaya Dilakukan Pedagang di Palembang untuk Melanjutkan Usaha di Tengah Wabah Corona
Masih dalam suasana physical distancing, beberapa pengusaha yang tetap buka menerapkan jarak antara pembeli dan penjual.
Penulis: anisa rahmadani | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Anisa Rahmadani
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Masih dalam suasana physical distancing, beberapa pengusaha yang tetap buka menerapkan jarak antara pembeli dan penjual.
Penulusran Sripoku.com Jumat (17/4/2020) di sejumlah kawasan, beragam cara dilakukan pemilik toko.
Ya, perlindungan diri terhadap penularan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) atau Virus Corona memang utama, tetapi bukan berarti menghentikan mata pencaharian.
Selagi bisa melakukan antisipasi, yang namanya mata pencaharian kudu tetap dilakukan.
• Pria Asal Kecamatan Muaraenim Ini Terus Dipepet Polisi, Ternyata Simpan Sabu Lima Paket
Diantaranya toko sembako di Jalan Dwikora 1 Palembang.
Dari pantauan, toko ini memberi batas tali untuk masyarakat yang hendak membeli di tempatnya.
Tali yang kira-kira panjangnya satu meter tersebut dipasang bagian terali penutup toko miliknya.
Bukan hanya itu di bagian tali ada tempelan dari bahan kardus yang berisi tulisan ”batas pembeli".
Masih dalam pantauan wartawan Sripo, pemilik toko juga mengunakan masker.
Selain itu, pembeli yang hendak membeli pun hanya perlu memberitahu barang apa yang hendak ia beli.
Sementara pemilik toko mengambil barangnya. Padahal menurut warga setempat biasanya toko tersebut, apabila ada yang beli maka pembeli mengambil barangnya sendiri.
• Striker Sriwijaya FC lsi Libur Jualan Online Sepatu Sport, M Irman: Lumayan Nambah Pemasukan
Menurut pemilik toko, Achio(39), mengaku sedikit cemas akan virus Covid-19.
Namun usahanya harus tetap jalan, mengingat beberapa bulan lalu ia banyak membeli barang untuk dijual.
"Kalau ga dijual bisa rugi," terangnya.
Untuk itu ia pun memilih tetap membuka tokonya dengan mensiasati pembeli seperti itu.
"Sempat tutup 2 minggu lalu karena virusnya makin menyeramkan," terangnya.
Sejauh ini menurutnya tidak ada penurunan pembeli, semua masih seperti biasanya. Dan menurutnya tidak ada pembelinya yang komplain terkait hal tersebut.
"Masih sama aja tidak ada penurunan, mungkin karena disekitar sini banyak toko sembako yang tutup jadi kita tetap rame trus juga belum ada yang komplein tentang ide kita memasang tali tersbut," terangnya.
• Striker Sriwijaya FC lsi Libur Jualan Online Sepatu Sport, M Irman: Lumayan Nambah Pemasukan
Toko apotik yang berada di Jalan Way Hitam Pakjo Demang Lebar Daun ini pun juga memasang plastik pembatas di apotiknya.
Dari pantauan wartawan Sripoku.com, plastik tersebut di tempel di sepanjang etalase obat.
Jika di swalayan hanya di bagian kasir plastik berwarna putih panjang di pasang, di apotik ini plastik panjang dan tebal berwarna putih dipasang di seluruh etalase apotik.
Hanya dibagian tengah etalase yang dibuka sedikit untuk menerima uang dari pembeli.
Menurut Heni(26) karyawan apotik ini plastik tersebut dipasang lantaran menurut pemilik toko orang yang membeli obat adalah orang yang sakit.
Sehingga keamanan harus diberlakukan bukan hanya dengan menggunakan masker atau sarung tangan saja melainkan pembatasan phsyical distancing pun harus diterapkan.
• Dijanjikan Terima Perhiasan oleh Teman di Facebook,Seorang Warga di Palembang Tertipu,Rp 7 Juta Raib
"Ini karena bos kita menganggap kan orang yang beli obat itu pasti kalau dia ga sakit ada keluarganya yang sakit, kita ga tau mereka sakit apa apalagi Corona itu cepat menular jadi bos kami suruh pasang plastik ini,” terangnya.
Dikatakanya juga plastik ini sudah dipasang selama 1 bulan lamanya sejak adanya virus Covid-19.
"Sudah satu bulan yang lalu lah mbak ini di pasang pas sudah diketahui adanya yang meninggal di Palembang karena Corona," tutupnya.
Ket photo: suasana apotik yang berada di Jalan Way Hitam Pakjo Demang Lebar daun hari ini Jumat ( 17/4).