Sampai Kapan Kita Bertahan Hidup dengan Ekonomi Seperti ini?
Orang yang punya tabungan, tentu beda dengan yang baru dapat gaji saja uangnya hanya numpang lewat: terpotong cicilan, tagihan, ongkos hidup dan pajak
Judul tulisan ini akan menjadi terlalu ngeri bila saya elaborasi. Sebab terinfeksi Covid-19 maupun tidak, apabila anak yang sedang tumbuh kembang hanya makan sekadar untuk menahan lapar, bayangkan prevalensi stunting kita mau jadi apa?
Begitu pula orang-orang dengan penyakit tidak menular tapi rentan asupan pangan: penyandang diabetes, hipertensi, kanker, dan sindroma metabolik - bisa jadi hanya hitungan hari saja mereka bisa tumbang. Padahal, rumah sakit dipenuhi risiko tertular virus corona.
Anjuran “yang mampu membantu yang lumpuh” menjadi amat riskan di masa ini. Sebab, istilah mampu pun tidak bisa dianggap seperti donasi berwujud sinterklas, mengingat sinterklas hanya tampil setahun sekali.
Tindakan-tindakan karitatif tidak bisa dijadikan tulang punggung pengentasan kemiskinan serempak seperti saat ini.
Siapa yang bisa disebut golongan mampu? Yang punya pabrik? Yang punya kantor? Yang punya mobil?
Bukankah mereka juga orang-orang yang masih terlibat hutang miliaran, bahkan masih dipaksa mempekerjakan karyawan yang katanya bekerja dari rumah, mengenakan daster sambil menyuapi anak di depan laptop?
Seperti yang saya singgung sebelumnya, kesehatan jiwa pun dipertaruhkan. Saat sembako dibagi dan sinterklas mondar mandir menurunkan logistik, beberapa pelaku industri tanpa kita sadari menikmati iklan tanpa harus bayar, yang biasanya merek-merek itu ditutup dan dibuat kabur saat tayang di televisi.
Dan jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:
Apabila di negara maju ‘gelombang kedua’ Covid-19 adalah kembalinya serangan virus berwajah mutasi, maka di negri ini gelombang susulan adalah dampak miskinnya tabungan.
Dari tabungan kesehatan hingga tabungan keuangan. Yang, apabila antisipasinya salah, perencanaannya tak terarah, belum lagi koordinasinya lemah, maka semua rakyat akan ketiban susah.
Berita Ini Sudah Diterbitkan di Situs https://lifestyle.kompas.com/ dengan Judul:
Sampai Kapan Manusia Bertahan Makan Seadanya?
Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:
