Virus Corona di Sumsel

Pemakaman Jenazah Wanita PDP Corona Muratara tidak Protokoler, Jubir Susyanto Beri Klarifikasi

"Iya benar kami menolak, tapi bukan karena kami ngeyel, tapi karena kami yakin bahwa almarhumah bukan sakit karena virus corona.

Editor: Hendra Kusuma
Istimewa/Ilustrasi (Shutterstock)
UPDATE 16 April Lonjakan Kasus Corona di Indonesia: Sumsel Masuk 5 Besar, Berikut Data 24 Provinsi 

SRIPOKU.COM, MURATARA-Sempat bikin heboh soal seorang wanita berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal dunia di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) dimakamkan, tidak secara protokol Covid-19, Selasa (14/4/2020) lalu, kini Jubir Gugus Tugas Covid-19 Muratara angkat bicara.

Jubir Susyanto Tunut Beri Klarifikasi, di mana Pemakaman PDP 01 Muratara yang tidak sesuai prosedur penanganan pasien Covid-19 tersebut menuai perdebatan hingga simpang siur informasi kepada publik.

Sebelumnya, gugus tugas penanganan Covid-19 Muratara menerangkan, pengurusan jenazah PDP 01 itu tidak sesuai prosedur lantaran adanya penolakan dari keluarga pasien.

Keluarga pasien disebut bersikeras ingin memakamkan pasien secara biasa sebagaimana jenazah pada umumnya, bukan seperti pemakaman jenazah positif Covid-19.

Keterangan itu tersebut sempat mendapatkan tanggapan dari  juru bicara tim gugus tugas penanganan Covid-19 Sumsel, Yuwono yang menyatakan bahwa, tidak ada penolakan dari keluarga pasien.

Menurut Yuwono, pengurusan jenazah PDP 01 Muratara itu tidak sesuai prosedur Covid-19 karena ketidaksiapan gugus tugas daerah setempat hingga keterbatasan beberapa hal.

Seperti ketidaksiapan sumber daya manusia (SDM) yang akan menangani pasien hingga pemakaman, keterbatasan alat pelindung diri (APD), hingga masalah transportasi untuk membawa pasien.

Pernyataan juru bicara tim gugus tugas penanganan Covid-19 Sumsel tersebut dibantah keras oleh gugus tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Muratara.

"Kami mengklarifikasi pernyataan Pak Yuwono, itu tidak benar, beliau menyampaikan itu tidak berkoordinasi dengan kami," kata juru bicara gugus tugas Covid-19 Muratara, Susyanto Tunut, Kamis (16/4/2020).

Dia menjelaskan, gugus tugas penanganan Covid-19 Muratara telah menyiapkan skenario mulai dari penjemputan jenazah di rumah sakit hingga pemakaman.

"Saat itu perlengkapan kami lengkap, transportasi ada, petugas yang akan menangani pasien itu kami sudah siap, APD ada. Kami sudah menyarankan kepada keluarga pasien, tapi mereka menolak," katanya.

Sementara itu, Irwansyah, kepala desa sekaligus keluarga PDP 01 Muratara yang meninggal dunia membenarkan bahwa keluarga menolak jika pasien dimakamkan secara protokol Covid-19.

"Iya benar kami menolak, tapi bukan karena kami ngeyel, tapi karena kami yakin bahwa almarhumah bukan sakit karena virus corona. Kami sudah 30 hari mendampingi dia, kami yakin ini bukan corona, makanya kami makamkan secara normal," jelas Irwansyah.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved