Berita Sriwijaya FC
Manfaatkan Kondisi Alam yang Ada Didekat Rumah, Pemain Sriwijaya FC Ini Latihan di Pantai
Mempunyai keasyikan tersendiri dirasakan peyerang Sriwijaya FC Sandrian rutin melakukan latihan di air laut Pantai Taipa dekat rumahnya
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: adi kurniawan
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Mempunyai keasyikan tersendiri dirasakan peyerang Sriwijaya FC Sandrian rutin melakukan latihan di air laut Pantai Taipa Palu Sulteng yang berada didekat rumahnya.
Inilah yang dilakukan mantan striker Persik Kediri ini sepulang dari Palembang setelah diumumkannya libur tim imbas dari terhentinya kompetisi Liga 2 Indonesia akibat kekhawatiran penyebaran wabah Covid-19 atau Virus Corona di tanah air.
"Enak bang mandi di laut sama lari biasa di pantai. Nama pantainya itu di kampung saya, Pantai Taipa, berada di Palu utara."
"Dari rumah saya sekitar 500 meteran lha dekat aja," ungkap Sandrian yang sempat berpetualang menjadi striker Tarkam (Tarikan Kampung)
Pemain berpososikan penyerang mengenakan kostum nomor punggung 10 ini mengaku cukup sering bisa 3 kali dalam seminggu berlatih di pantai laut ini.
"Semingu kadang aku 3 kali lari-lari di pasir laut bang, Minggu, Kamis, sama Sabtu pagi. Latian di pantai asyik bang langsung relaksasi juga," ujar pesepakbola kelahiran Palu (Sulteng) 5 November 1993 ini.
• Cara Pelatih Sriwijaya FC Hibur Warga, Jadi Pengamen Dadakan di Instagram
• Wawancara Manajer Sriwijaya FC: Kondisi Keuangan Karena Corona Hingga Lamar Ratu Tisha Jadi Manajer
• Jawaban Hendri Zainuddin Soal Gaji Pemain Sriwijaya FC, Berharap Kompetisi Berlanjut
Meski tempatnya tak jauh dari rumah, namun Sandrin kerap ada yang menemaninya latihan di pantai laut ini.
"Kadang sama bapak dan adikku sama ponakan juga bang," ujarnya.
Tampak dalam tayangan videonya, Sandrian berjalan di dalam air bolak balik sembari relaksasi. Selain itu juga Sandrian melakukan lari-lari jarak pendek di pasir.
Striker yang sempat istirahat latihan lantaran menjalani operasi usus buntunya jelang Sriwijaya FC mulai digelarnya laga ujicoba ini baru diberikan kesempatan tampil pada laga ujicoba ketiga babak kedua saat menjamu Tim Pertamina RU III pada laga persahabatan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Rabu (12/2/2020).
Sekadar informasi, Sandrian yang mulai bermain dengan si kulit bundar dari masa kecil kelas 6 SD sekitar tahun 2005 mengikuti jejak sang ayahnya, Tuslin Lasenpe yang mantan pemain Persisam Samarinda divisi II kala itu.
Pada saat duduk di bangku SMP di tahun 2008, sulung dari empat bersaudara yang dilahirkan oleh ibundanya Norma Hukuma Lamaka ini ikut Liga Pelajar Indonesia (LPI).
Selepas tamat SMA tahun 2011, ia pun sering ikut dalam pertandingan sepakbola di kampungnya Taipa (Palu Utara) dan kerap masuk babak semifinal (4 besar). 2011 vakum, Sandrian ikut tes Pol PP di Kota Palu.
Tahun 2013 ia saat itu yang masih honorer, memutuskan untuk keluar dan merantau ke Bontang, Kalimantan.
Di sana ada pamannya punya klub PHU (Palu Harapan Utama). Ia ikut pertandingan memperkuat klub perusahaannya itu. Di situlah ketemu lawan tim yang dilatih coach Budi Jo.
"Saya top skor turnamen 2013 mungkin lihat saya bagus main di kampung-kampung, coach Budi Jo di tahun 2014 menawarkan main di Perssu Sumenep pada Liga Nusantara. Pada waktu itu saya belum ngerti kalau main itu digaji, Alhamdulillah kami berhasil membawa Perssu lolos naik Divisi Utama. 2015 kita semua tidak dipertahankan lagi oleh Perssu, jadi pisah semua," beber Sandrian.
Di mata Sandrian, Coach Budi Jo tak hanya sebatas pelatihnya, namun sudah dianggap sebagai orangtua kedua.
"Dia banyak berjasa dalam karir saya dialah yang ngajak saya dari amatiran. Makanya saya sekarang ikut tim Sriwijaya FC Selain memang kita tahu Sriwijaya FC dikenal tim besar siapa yang gak mau," ujarnya.
Sandrian pun hijrah coba bergabung dengan PTSM tim divisi utama Magelang. Namun sayang waktu itu kompetisi dibekukan oleh FIFA tim bubar dan pemain dipulangkan.
Tahun 2015, ia pun kembali ke Bontang bergabung dengan Bontang FC. Di situ ia sempat diajak tim PON Kaltim, tour sampai ke Sulawesi. Pas balik ke Kalimantan Sandrin tidak ikut, ia pun fokus jadi striker Tarkam. Di tahun 2016 Sandrian lolos seleksi pemain tim ISCB Celebest FC dan dikontrak.
Namun ia dicoret lantaran tidak bisa mengikuti latihan lantaran cedera dan ketahuan akibat ikut Tarkam.
Ia sempat kembali ke Bontang FC, Persipal Palu. 2017 diajak ISCB Celebest FC Palu main di Liga 2 dan degradasi. Selama tahun 2018 menerima tawaran main Tarkam di Kalimantan.
"2019 coach Budi Jo lagi pegang Persik Kediri, kaget dia nelpon diajak gabung. Saya sempat cetak gol bareng Risna Prahalabenta di Final melawan Persita," kata Sandrian yang mengidolakan Neymar ini.