Virus Corona di Sumsel
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Sumsel Ungkap Pasien Berusia 77 Tahun Awalnya Derita Kencing Manis
Ulama kawakan ini, dinyatakan menunjukkan gejala Covid-19, usai lewat uji lab dan diambil sampel spesimen oleh tim medis, Rabu (15/4).
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Hendra Kusuma
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Ulama sekaligus intelektual Palembang pasien berusia 77 tahun meninggal dunia di Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang.
Pasien berusia 77 tahun masuk ke dalam satu di antara 37 warga Sumsel yang dinyatakan alami gejala Virus Corona atau Covid-19.
Ulama kawakan ini dengan status pasien kasus 37 dan juga pasien berusia 77 Tahun ini, dinyatakan menunjukkan gejala Covid-19, seusai lewat uji lab dan diambil sampel spesimen oleh tim medis, Rabu (15/4).
Hal ini diungkapkan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19, Yusri mengatakan alm pasien usia 77 tahun merupakan pasien 37 Sumsel menunjukkan gejala Covid-19.
Menurut dia, yang bersangkutan dinyatakan terpapar atau menunjukkan gejala Virus Corona usai diumumkan bersama 15 pasien kasus positif lainnya pada, Kamis (16/4).
"Almarhum ada sakit kencing manis, pada saat dicek kemarin menunjukkan gejala Covid dan langsung dilakukan perawatan di ruang isolasi RSMH Palembang," katanya.
Ia menjelaskan, pasien ke 37 ini dimakamkan secara Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) khusus virus corona di Kecamatan Gandus Palembang.
Menurutnya, setelah dimandikan secara Covid-19 oleh tim medis, jasad korban telah dibungkus rapi dan dinyatakan aman.
Maka itu, Yusri meminta kepada warga Palembang khususnya Gandus jangan khawatir apalagi melakukan penolakan pemakaman pasien Covid-19 seperti kasus di Pulau Jawa.
"Keluarga pasien tidak keberatan dimakamkan di Gandus.
Masyarakat jangan takut jenazah sudah dibungkus rapi, virus tidak akan menulari jika pasien sudah dimakamkan," ungkap Yusri.
Yusri menyebut, hingga saat ini ada 37 warga Sumsel yang dinyatakan positif Covid-19.
Dari seluruh pasien kota Palembang paling banyak terpapar.
Kendati demikian, kota pempek diakui Yusri belum masuk dalam kategori zona merah sebab belum ditemukan kasus transmisi lokal.
Dijelaskannya, beberapa hari terakhir penambahan pasien positif cukup masif dari sebelumnya.
Banyaknya ditemukan kasus positif diakui Yusri merupakan hal yang baik.
Sebab, semakin cepat mengetahui siapa pasien terpapar maka semakin cepat pula untuk memutus penularan.
"Semakin banyak terungkap makin bagus.
Jadi kita bisa tahu siapa-siapa saja yang kontak.
Untuk masyarakat tetap atuhi anjuran di rumah aja agar memutus sebaran Covid-19," bebernya.