Virus Corona
Jumlah Korban Membludak, Amerika Kebingungan, Mayat Pasien Corona Lantas Ditumpuk di Sebuah Ruangan
Jumlah Korban Covid-19 Membludak, Amerika Kbingungan, Mayat Pasien Corona Akhirnya Ditumpuk di Ruangan
Setelah hal itu terjadi, mereka mengatakan pihak RS akhirnya memutuskan untuk membeli unit penyimpan mayat dengan pendingin yang bersifat bisa dipindah-pindah atau portabel.
Sabtu (11/04) CNN mendatangi rumah sakit tersebut dan terlihat ada 5 unit penyimpanan mayat ada di lahan parkir.
Dalam foto yang lain, mayat-mayat terlihat hanya ditumpuk begitu saja dalam unit pendingin yang dimiliki rumah sakit. Di permukaan kantong jenazah yang digunakan, terdapat informasi yang ditempel sebagai penunjuk identitas mayat yang ada di dalamnya.
Dalam gambar itu, terdapat kantong berwarna biru di dekat mayat yang disebutkan merupakan barang-barang pribadi milik almarhum yang bersangkutan.
Kedua petugas UGD ini mengaku telah menyaksikan sendiri kondisi ini dan menyebut alasan rumah sakit melakukan ini, karena jumlah kematian dari pasien yang dirawat terus meningkat.
Jenazah korban Covid-19 itu digeletakkan di lantai karena tidak adanya alat yang bisa mengangkatnya sehingga bisa diletakkan di rak penyimpanan.
Merawat 130 pasien Covid-19 di awal April
Saat dimintai untuk berkomentar, juru bicara RS Sinai-Grace, Brian Taylor pun memberikan penjelasannya.
"Pasien yang meninggal di rumah sakit kami diperlakukan dengan hormat dan bermartabat, mereka akan tetap kami tangani sampai bisa diserahkan ke pihak keluarga," ujar Taylor.
"Seperti rumah sakit di New York dan di tempat lain, kami telah membeli alat tambahan seperti unit pendingin portabel untuk sementara membantu kekurangan kapasitas ruang jenazah akibat Covid-19," lanjutnya.
Taylor mengatakan pihak RS fokus menambahkan jumlah perawat untuk membantu merawat pasien jika peningkatan kasus terjadi.
Enam pegawai UGD menyebut RS merawat 100-130 pasien Covid-19 sekaligus pada periode awal April, itu merupakan volume pasien tertinggi.
Namun beberapa hari terakhir jumlah kasus yang ditangani sudah turun secara signifikan hanya sekitar 50 pasien saja. Jumlah ini tentu membuat penanganan bisa berjalan lebih mudah.(*)