Berita Prabumulih

Diusir Hendak Masuk ke PALI, Warga Prabumulih Balas Dendam Buka Posko Pemeriksaan Covid-19 Sendiri

pendirian posko dilakukan lantaran kesal dengan oknum warga PALI yang mengusir dan meminta warga Kota Prabumulih putar arah ketika hendak ke PALI.

Editor: Tarso
Tribunsumsel.com/Edison Bastari
Sejumlah pemuda Prabumulih berjejer di jalan perbatasan Prabumulih-PALI untuk memeriksa orang yang lewat dengan alasan pemeriksaan Covid-19. 

SRIPOKU.COM, PRABUMULIH - Diduga kesal dengan adanya warga Prabumulih disuruh putar balik arah ketika hendak masuk Kabupaten PALI, sekelompok pemuda warga Kota Nanas menghadang jalan dan memeriksa tiap warga yang lewat hendak ke Kota Prabumulih.

Pantauan di lapangan, sejumlah pemuda mengenakan pakaian bebas berjejer tegak di pinggir jalan dengan menggunakan kain bertuliskan post tanggap Covid-19.

Para pemuda tersebut memeriksa tiap pengendara lewat dan memastikan para pengendara memakai masker untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.

"Kita hanya memeriksa memastikan warga melintas pakai masker dan menjaga kesehatan, kita sosialisasi saja," ungkap Antok, satu diantara warga ketika dibincangi.

Sementara warga lainnya mengatakan, pendirian posko itu dilakukan lantaran kesal dengan ulah oknum warga Kabupaten PALI yang mengusir dan meminta warga Kota Prabumulih putar arah ketika hendak ke PALI.

"Kita masuk ke PALI tidak boleh, mereka tidak boleh juga, pemerintah harus turun dan memperhatikan serius masalah ini," kata warga tersebut.

Posko penutupan jalan menuju Kabupaten tetangga tersebut kemudian dibubarkan petugas kepolisian dan warga sadar jika penutupan tersebut akan merugikan banyak warga.

Tersangka pencuri Motor Berhasil Ditangkap Warga, Langsung Diserahkan ke Polsek Gelumbang

UPDATE Covid-19 16 April: Indonesia Total 5.516 Kasus, 496 Meninggal, Total Sedunia 2 Juta Lebih

Karena Pandemi Covid-19, Pencairan Dana PKH Tahap Tiga Dipercepat, BRI Sudah Mulai Layani Pencairan

Kapolres Prabumulih, AKBP I Wayan Sudarmaya SH SIk MH melalui Kasat Reskrim, AKP Abdul Rahman SH membenarkan adanya kejadian penyetopan akses jalan oleh sekelompok warga di kawasan jalan raya Prabumulih-PALI tepatnya di depan TPA Sungai Medang Kecamatan Prabumulih Timur pada Kamis (16/4/2020) sekitar pukul 11.00.

"Benar ada penutupan jalan di depan TPA Sungai Medang oleh warga tapi tadi sudah langsung kita bubarkan," ujarnya kepada wartawan.

Kasat menegaskan, pihaknya kembali mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar tidak bertindak sendiri untuk melakukan penutupan akses jalan keluar masuk wilayah Kota Prabumulih.

"Kami minta kedepan tidak ada lagi penutupan jalan, apalagi dilakukan tanpa ada kelengkapan medis dan tidak ada koordinasi dengan pemerintah. Mereka tadi berdalih penutupan untuk mencegah penyebaran covid-19, tapi kita sampaikan tidak boleh demikian dan jikapun dilakukan harus ada tenaga medis, mengenakan APD serta ada  petugas-petugas lain," katanya.

Abdul Rahman mengatakan, jika memang peduli dengan masyarakat maka harus koordinasi dengan pemerintah, setidaknya dengan pemerintahan setempat seperti Lurah, Camat dan sebagainya baru dilakukan pendirian posko.

"Dan posko itu bukan untuk mengusir putar balik tapi untuk pemeriksaan kesehatan, jika memang didirikan harus koordinasi banyak pihak," bebernya.(eds)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved