Virus Corona

Rumah Ketua RT Tolak Pemakaman Perawat Covid-19 'Diteror' Karangan Bunga: Atas Matinya Hati Nurani

Rumah Ketua RT Tolak Pemakaman Perawat Covid-19 'Diteror' Karangan Bunga: Atas Matinya Hati Nurani

Editor: Fadhila Rahma
Instagram.com/@lambe_turah
Rumah Ketua RT Tolak Pemakaman Perawat Covid-19 'Diteror' Karangan Bunga: Atas Matinya Hati Nurani 

Ada juga karangan bunga DPK RSMI Papua, yang bertuliskan "Turut berduka cita atas matinya hati nurani oknum sekitar TPU Sirawak Suwakul"

Karangan Bunga di TPU dan rumah Pak RT
Karangan Bunga di TPU dan rumah Pak RT (Instagram.com/@lambe_turah)

Karangan bunga juga datang dari seorang perawat di Jakarta. 

Tulisannya, "Turut  berduka cita atas matinya hati nurani oknum tolak pemakaman perawat korban Covid 19"

Karangan bunga di TPU dan rumah Pak RT
Karangan bunga di TPU dan rumah Pak RT ( Instagram.com/@lambe_turah)

Bahkan, ada juga karangan bunga yang isi pesannya mengingatkan akan masa depan. 

Karangan bunga ini dikirimkan oleh DPD PPNI Wonogiri, "Menolak jenazah pasien covid 19, bisa saja jenazah seperti itu adalah dirimu di kemudian hari nanti"

Karangan bunga di TPU dan rumah Pak RT
Karangan bunga di TPU dan rumah Pak RT (Instagram.com/@lambe_turah)

Pak RT Berikan Klarifikasi hingga Ditetapkan Jadi Tersangka

Sebelumnya, di hadapan Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah, Edy Wuryanto, Purbo menyampaikan permintaan maafnya.

"Atas nama pribadi dan warga saya minta maaf adanya kejadian kemarin itu. Saya minta maaf kepada perawat, warga Ungaran, dan pada seluruh masyarakat Indonesia," ungkapnya, Jumat (10/4/2020) di kantor DPW PPNI Jawa Tengah.

Purbo mengatakan, penolakan pemakaman di TPU Sewakul tersebut adalah aspirasi masyarakat yang berada di lokasi, termasuk beberapa Ketua RT lain.

"Mereka mengatakan, Pak jangan di sini, jangan dimakamkan di Sewakul," ujarnya menirukan warga.

Karena desakan warga, akhirnya aspirasi tersebut diteruskan ke petugas pemakaman.

Dia menyatakan tidak mungkin mengabaikan aspirasi warga karena tanggung jawab sebagai Ketua RT.

Baca Juga: Corona Belum Usai, Mbah Mijan Peringatkan Bencana Alam yang Datang Menerpa Indonesia: 'Saya Hanya Bisa Memohon Agar Tidak Terjadi'

Adanya penolakan pemakaman tersebut, karena adanya kesalahan informasi sehingga menyebabkan ketidaksetujuan dari warga.

"Keluarga almarhumah juga ada yang dimakamkan di Sewakul meski bukan warga kami," ucapnya. Purbo mengakui, dalam hati dia menangis karena adanya penolakan pemakaman jenazah tersebut.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved