Virus Corona di Sumsel

Putrinya Sukses Bisnis Masker,Orangtua Siswi SMA di Palembang ini Ingatkan Kewajiban Anak di Sekolah

Dian ibunda dari Getha Harahap siswi SMA Negeri 3 Palembang yang menggeluti bisnis masker, aktivitas pembuatan masker dilakukan pasca urusan belajar

Penulis: anisa rahmadani | Editor: Yandi Triansyah
Sripoku.com / Anisa Rahmadani
Getha Harahap, siswi SMA Negeri 3 Palembang ini saat mengkemas masker jualannya, Minggu (12/4/2020) 

SRIPOKU.COM,PALEMBANG -- Dian ibunda dari Getha Harahap siswi SMA Negeri 3 Palembang yang menggeluti bisnis masker, aktivitas pembuatan masker dilakukan pasca urusan belajar di sekolah selesai.

Dalam masa pendidikan WFH , Dian memperingatkan sang anak untuk tetap mengutamakan mengikuti kegiatan sekolahnya.

Setelah urusan kewajiban sekolahnya selesai, baru dirinya memperbolehkan untuk mengembangkan bisnis barunya tersebut.

"Selepas magrib saya baru perbolehkan anak saya untuk mengembangkan bisnisnya," tutur Dian, Minggu (12/4/2020).

Tak Terduga Subscriber YouTube ASN di NTT Melonjak, Pasca Umumkan Sendiri Jadi Pasien Positif Corona

 

Selama Ini Dikenal Pintar, Nagita Slavina Merasa Dirinya Bodoh Telah Mencintai Raffi Ahmad, Kenapa?

Dijelaskannya juga, sejauh ini tidak ada kendala dalam bisnis baru yang dilakoni sang anak.

Dirinya lagi-lagi mengingatkan kepada sang anak untuk mengerjakan kewajibannya dulu dalam sekolah.

Jika selesai baru di perbolehkannya untuk melanjutkan bisnisnya.

" Ya saya tidak melarang anak saya untuk jualan masker ini. Hitung- hitung untuk tabungan anak saya untuk pendidikannya," kata dia.

Sudah dua pekan ini, Getha Harahap, siswi SMA Negeri 3 Palembang ini menggeluti bisnis masker.

Setelah habis belajar di rumahnya, siswi kelas XI ini membantu orangtuanya untuk menjahit masker.

Bisnis ini baru mereka jalani, pasca keluarganya kesulitan mendapatkan masker di tengah wabah Virus Corona.

" Itu sih mulanya saya sulit cari masker jadi saya sama anak saya getha itu ingat ada keluarga di Pulau Jawa sana yang punya sablon dan tukang jahit, jadi kami tanya tanya ke dia tentang bahan masker yang bagus dan sebagainya," kata Dian orangtua Getha, Minggu (12/4/2020).

Rasakan Dampak Corona, Soimah Akui Banyak Pengeluaran saat Libur, Stress Suami Nekat Lakukan Ini

 

Bisa Rusak Organ Dalam, Virus Corona Diklaim Cuma Tidur pada Pasien Sembuh Waspada Terinfeksi Lagi

Dengan bantuan keluarga di luar Jawa, ia pun mencetuskan ide untuk membuat masker sendiri.

Mulanya masker tersebut hanya untuk digunakannya sendiri bersama keluarga.

Namun maraknya info orang mencari masker di akun sosial media miliknya, ia pun berfikir untuk menjual masker tersebut.

Ia juga menceritakan awal mulanya banyak peminat masker ini, ketika sang anak Getha membuat postingan di Instagram tentang masker tersebut.

Selang beberapa menit di Posting, banyak yang ingin membeli masker tersebut.

Sehingga sang anak pun mempunyai ide memulai bisnis masker tersebut.

Dijelaskannya juga, kini masker yang ia jual sudah mencapai 30 hingga 50 lusin laku terjual.

Penjualan masker tersebut sudah sampai ke beberapa Provinsi seperti Ibukota Jakarta, Lampung, dan Lubuklinggau.

" Semua yang urus anak saya, dari memasarkannya packing dan ide ide dia lainnya. Saya hanya kasih modal kain dan tempat pembuatan masker,". Jelasnya.

Selain itu harga masker pun ia jual per lusinnya sebesar Rp 200 ribu saja, Sementara jika di jual per 1 masker seharga Rp 30 ribu.

Rusak Paru-paru Sehat hingga Mati, Corona Ternyata Cuma Tidur di Tubuh Pasien Sembuh, Kondisinya

 

Perajin Songket di Ogan Ilir Pilih Keselamatan Diri Ketimbang Mengejar Omzet, Batalkan Ikut Pameran

Menurutnya, harga masker kain tersebut diakuinya berbeda dengan masyarakat yang jual masker sekarang.

Hal itu lantaran bahan masker itu tersendiri bukan bahan biasa.

Bahan yang ia gunakan pun bernama Bahan tropical.

Dijelaskannya bahan tropical itu berbahan lembut dan tidak sesak saat digunakan. B

ukan seperti bahan Scuba yang stretch match.

" Kita ini pakai bahan tropical, yang lembut dan berkualitas beda dengan scuba yang dijual banyak orang itu, bisa buat sesak dan kaya karet jadi menurut saya kurang nyaman di pakai," terangnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved