Inilah 5 Gejala Fisik yang Biasa Dirasakan Korban Hubungan Tidak Sehat: Kelelahan hingga Otot Tegang

Tubuh kita seringkali menunjukkan apa yang sedang diwaspadai oleh alam bawah sadar kita. Namun, pikiran kognitif kita mungkin tidak menyadarinya.

Editor: Bejoroy
Harvest Supplement
Ilustrasi kelelahan 

Seseorang yang menjadi korban dalam hubungan kekerasan biasanya juga memiliki gangguan memori dan bicara, misalnya kesulitan membaca buku, memproses informasi baru atau menyimpan memori tertentu.

"Ketika seseorang menjadi korban hubungan kekerasan, fungsi-fungsi tersebut sangat sulit dijalankan," katanya.

Penyebabnya, pikiran mencoba memproses apa yang terjadi, mengapa pasangan mereka kejam dan manipulatif, kemudian berusaha keras mencari solusi.

Masalahnya, pihak pelaku tidak sama-sama mencari solusi. Korban berpikir semua orang menginginkan sebuah harmoni, namun pelaku psikologis tidak menginginkan itu.

Ia menambahkan, bagian pemulihan dari korban adalah kembali menemukan suara mereka. Tidak harus sempurna, tapi mereka memerlukan ruang bicara yang bebas dan bisa tenang dalam berbicara, karena sebelumnya mereka harus sangat memilih kata-kata dengan hati-hati sebab berada di posisi yang rapuh.

5. Otot tegang

Otot tegang adalah indikator seseorang merasa gelisah, namun ia tetap merasionalisasinya sebagai masalah biasa.

Percaya naluri

Cobalah untuk lebih memercayai naluri. Dari pengalaman Thomas terhadap kliennya, korban kekerasan psikologis sebetulnya tidak menyukai orang yang melakukan kekerasan terhadap mereka.

Mereka tahu itu salah, tapi mereka merasionalisasinya dan tetap menghabiskan waktu dengan si pelaku kekerasan.

"Di situlah trauma bonding berawal. Namun ini sangat umum terjadi sebelum ada ketertarikan terjadi," ungkapnya.

Terkadang, pelaku kekerasan terlihat sangat karismatik, namun seringkali naluri korban mengatakan orang tersebut harus diwaspadai.

"Kurasa itulah yang terjadi ketika kita melihat mereka dengan mata jernih. Kita merasa ada sesuatu yang tidak benar, kemudian seiring waktu mata kita terdistorsi dan pada akhirnya memiliki keterikatan," kata Thomas.

Dan jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:

Gejala fisik hubungan dengan kekerasan biasanya perlahan menghilang seiring korban pergi meninggalkan pelaku, namun terkadang gejala tersebut bertahan.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved