Pandemi Virus Corona, Daftar Pesepakbola yang Nekat Keluar Saat Karatina Ada Higuain, Miralem Pjanic
Sejumlah pemain sepakbola dunia nekat bertindak nakal diteror Virus Corona atau Covid-19, sebut saja Kyle Walker, Gonzalo Higuain, Miralem Pjanic
SRIPOKU.COM -- Kebijakan lockdown atau penguncian wilayah menjadi opsi dalam upaya menekan penyebaran Virus Corona atau Covid-19 agar tak semakin meluas.
Beberapa negara Eropa mewajibkan penghuninya untuk melakukan isolasi mandiri guna memutus rantai Virus Corona, termasuk yang terdampak Covid-19 adalah klub dan pemain sepakbola.
Namun, tak semua orang mentaati peraturan isolasi maupu karantina mandiri Virus Corona dari pemerintah setempat.
Faktanya, ada sejumlah pesepak bola yang nekat keluar dari masa karantina dengan tujuan tertentu.
Sejumlah pemain sepakbola dunia nekat bertindak nakal diteror Virus Corona atau Covid-19, sebut saja Kyle Walker, Gonzalo Higuain, Miralem Pjanic, Sami Khedira.
Berikut daftar pesepakbola yang 'nakal' saat pandemi Virus Corona :
1. KYLE WALKER

Pemain Manchester City, Kyle Walker Gelar Pesta Seks di tengah pandemi Virus Corona atau Covid-19.
Pemerintah Inggris memberlakukan lockdown dan social distancing setelah negara tersebut didera wabah virus Corona.
Walker melanggarnya dengan mengadakan pesta di kediamannya
Walker pun telah mengucapkan penyesalannya atas pesta yang dia buat saat masa lockdown diberlakukan.
“Pada kesempatan ini saya ingin menyatakan permohonan maaf untuk keputusan yang saya buat pekan lalu dan kehidupan pribadi yang menjadi cerita di surat kabar,” katanya.
“Saya sadar posisi saya sebagai pemain profesional bertanggung jawab sebagai panutan. Saya juga ingin meminta maaf kepada keluarga, klub, suporter dan masyarakat karena membuat mereka kecewa,” tambah Walker.
2. LUKA JOVIC

Luka Jovic memilih untuk melewati masa karantina di Serbia.
Bukannya berdiam diri di rumah, striker Real Madrid itu ketahuan menghadiri pesta ulang tahun sang kekasih.
“Saya melanggar aturan yang dibuat oleh pemerintah Serbia karena saya abai terhadap aturan tersebut. Kesalahan saya adalah tidak meminta penjelasan lebih lanjut terkait aturan yang berlaku di Serbia,” ujar Jovic.