Belum 100 Persen Sembuh Dari Cidera, Bek Sriwijaya FC Bangga Bisa Berikan yang Terbaik Untuk Timnya
Bek Sriwijaya FC Denny Arwin bersyukur dan bangga performanya menuai pujian pada laga perdana Kompetisi Liga 2 Indonesia
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: adi kurniawan
"Semua pertandingan itu mesti dianggap final semua," kata Denny yang masa kecilnya sempat menjadi tukang pungut bola golf ini.
Eks pemain belakang Cilegon United menapakkan kakinya di sepakbola mulai masuk SSB 2006.
Piala Nike ke Malaysia final lawan Thailand hadiahnya mendapat kesempatan main di MU di Eropa lawannya Didier Drogba waktu main di Juventus.
"Dulu posisi saya sayap kiri pas juara Suratin se Indonesia jadi bek kiri tim Villa 2000 mewakili Indonesia."
"Saya main bola sejak kecil karena abang dan om pesepabola juga dan kalau mau diceritakan banyak prestasi selama ikut SSB," terangnya.
Awal karir di sepakbola profesional main di Persikat Depok 2010 U-17, lalu main di Villa 2000 Divisi utama 2011-2012 yang pelatihnya Riki Nelsen (sekarang jadi pelatih Sulut United).
Setelah itu memperkuat Persepam Madura Utama (pelatih widodo) 2015 pas Liga dibekukan. Piala Torabika waktu bela Madiun FC 2016. Cilegon United 2017. 2018 membela Persita semifinal kalah lawan Semen Padang. Lalu 2019 kembali ke Cilegon United. Barulah 2020 bergabung dengan Sriwijaya FC.
"Target tentunya ingin menjadikan Sriwijaya FC juara Liga 2 dan promosi naik Liga 1," pungkasnya.