Virus Corona di Sumsel

Dampak Darurat Virus Corona atau Covid-19, Warga Miskin Baru di Empatlawang Sumsel Berjumlah 9854 KK

Berdasarkan data Dinas sosial Kabupaten Empat Lawang ada sebanyak 9854 KK warga miskin baru dampak wabah virus Corona atau Covid-19.

Penulis: Awijaya | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/Awijaya
Kabid Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin, Dinsos Empat Lawang, Helma Wati 

SRIPOKU.COM,EMPATLAWANG - Berdasarkan data Dinas sosial Kabupaten Empat Lawang Provinsi Sumsel ada sebanyak 9854 KK  warga miskin baru dampak wabah virus Corona atau Covid-19.

Jumlah warga miskin baru tersebut tersebar di 10 Kecamatan dalam Kabupaten Empat Lawang.,

Kabid Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin, Dinsos Empat Lawang, Helma Wati mengatakan data tersebut berdasarkan informasi dari tingkat bawah, yakni melibatkan Kepala Desa, Kelurahan dan dilaporkan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan ke Dinsos Empat Lawang.

"Data ini sejak 1 April 2020, dan dikeluarkan pada 6 April 2020," kata Helma, Senin (7/4/2020)

Dijelaskan Helma data masyarakat miskin baru ini masyarakat yang memiliki pekerjaan dan penghasilan secara harian dengan bermacam profesi

Satlantas Polres Muaraenim Beri Kelonggaran Perpanjangan SIM selama Darurat Bencana Virus Corona

Dampak Corona,8 Hotel di Sumsel Tutup, dari Hotel Bintang 4 Hingga Bintang 2,400 Karyawan Dirumahkan

4 Imbauan Surat PBNU Terkait Ramadhan Mulai Pelaksanaan Tarawih, Idul Fitri dan Mudik Lebaran

Adapun jumlah data perkecamatan kemiskinan baru dampak wabah virus Corona, Kecamatan Lintang Kanan 1937 KK, Tebing Tinggi 252 KK, Pendopo Barat 63 KK, Ulumusi 3536 KK,Talang Padang 1342 KK, Muarapinang 120 KK, Saling 80 KK, Sikap Dalam 68 KK, Pendopo 83 KK, Paiker 2373 KK,dengan total keseluruhan 9854 KK.

Sementara Adi, Warga Tebing Tinggi, bekerja sebagai Ojeg gandeng, mengaku ikut terdampak akibat adanya wabah virus Corona yang terjadi di beberapa daerah.

Diceritakan, bisanya dalam sehari ia mengumpulkan Rp 100 Ribu dari hasil narik ojegnya, saat ini hanya Rp 30 Ribu sampai Rp 35 Ribu saja perharinya, itupun harus ngotot kerja sampai malam.

"Sekarangkan anak sekolah libur, pegawai juga kerjanya ada yang sistem Sip, jadi sepi penumpang," kata Adi

Menurutnya, sementara kebutuhan dapur di rumah paling tidak Rp 60 ribu perhari agar bisa cukup, jika sebelumnya masih bisa kebutuhan rumah tangganya saat ini kekurangan. (cr27)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved