Virus Corona di Sumsel
Narapidana di Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang Buat Masker untuk Pakai Sendiri dan Dijual
sebanyak 15 orang Narapidana di Lapas Perempuan kelas IIA Jalan Merdeka Kota Palembang ini juga turut membuat masker.
Penulis: anisa rahmadani | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM,PALEMBANG - Di tengah maraknya virus Covid-19, sebanyak 15 orang Narapidana di Lapas Perempuan kelas IIA Kota Palembang ini juga turut membuat masker baik untuk mereka sendiri ataupun untuk diJual kepada masyarakat Kota Palembang.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan wanita Kelas IIA Palembang Tri Anna Aryati via telepon hari ini Minggu (5/4).
Menurutnya, sudah lebih dari 1000 pcs masker yang laku sejak 3 minggu belakangan ini.
" Iya kita membuat masker ini awalnya kita sendiri kesulitan untuk membeli masker semua pada kosong jadi kita inisiatif untuk membuat masker," jelasnya.
Tambahnya lagi, sebelum adanya virus Covid-19 ini narapidana juga telah mempunyai kegiatan jahit menjahit, agar saat keluar narapidana memiliki keahlian untuk bekerja.
Mengetahui adanya kegiatan jahit menjahit tersebut sehingga pihaknya pun mempunyai ide untuk membuat masker.
Diceritakannya juga, pada awalnya masker tersebut hanya untuk dipakai para narapidana yang ada di Lapas.
Namun beberapa instansi pemerintah melihat kegiatan tersebut. Sehingga beberapa instansi pun membeli masker hasil buatan narapidana.
• Antisipasi Penyebaran Virus Corona di OKU Selatan, Relawan Pemkab Bagikan 1500 Masker dan Vitamin C
• Diduga Dilempar Ibu Kandungnya, Bayi Baru Lahir Tergeletak di Atap Rumah, Begini Kronologinya
• Lingkungan PDP Virus Corona di Lubuklinggau Ditangani Sesuai Prosedur Protokol Penanganan Covid-19
" Awalnya cuman mau make untuk kita sendiri karena kita sulit cari masker, tapi beberapa instansi pemerintah lihat kegiatan ini jadi langsung dibeli mereka dan mereka pun memesan banyak," jelasnya.
Beberapa instansi yang telah memesan masker dari penjahit Narapidana inipun seperti instansi pemerintah Kanwil, Pemda dan Kemenkumham.
Sementara dalam proses pembuatan masker tersebut dikerahkan hanya 15 orang narapidana yang memang pernah bekerja sebagai tukang jahit.
" Iya kita pilih soalnya ini kan udah tahap untuk dipasarkan atau dijual jadi tidak boleh mengecawakan hasilnya jadi adalah 15 orang napi yang kita kerahkan untuk menjahit,” ucapnya.
Sementara harga per 1 maskerpun hanya Rp 8 ribu saja. Namun untuk saat ini diakuinya pihaknya sudah tidak menerima pesanan dulu, lantaran pesanan dari sebagian instansi tersebut belum terselesaikan.
Diakhir wawancara, ia beharap agar virus Covid-19 ini segera berlalu. Dan ia pun berpesan kepada masyarakat yang memiliki anggota keluarga di lapas agar tetap tenang dan tidak khawatir.
Karena seluruh narapidana yang ada di lapas benar- benar dijaga dalam kesehatannya.
" Saya beharap semoga virus ini cepat berlalu, terus saya berharap juga kepada masyarakat yang mempunyai anggota keluarga di lapas untuk tidak khawatir karena mereka semua sehat dan aman sampai saat ini," tutupnya.