Virus Corona di Sumsel

Status Zona Merah, Warga Desak Pemerintah Ungkap Identitas Pasien Positif Corona di Prabumulih

Sejumlah warga Prabumulih mendesak pemerintah untuk membuka identitas warga yang dinyatakan positif Covid-19.

Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM/ANTONI AGUSTINO
Virus corona di Sumsel 

SRIPOKU.COM, PRABUMULIH - Sejumlah warga Prabumulih mendesak pemerintah untuk membuka identitas warga yang dinyatakan positif Covid-19.

Desakan ini keluar seiriing ditetapkannya
kota Prabumulih sebagai zona merah karena terus bertambahnya jumlah kasus positif virus corona alias Covid-19.

Keresahan warga lantaran hingga saat ini pemerintah tidak pernah mengungkap identitas penderita positif Covid-19 maupun alamat, riwayat perjalanan dan kontak fisik yang pernah dilakukan.

Untuk itu sejumlah elemen masyarakat meminta pemerintah transparan membuka identitas, riwayat perjalanan dan siapa saja pernah kontak.

"Apa yang diharapkan pemerintah seperti physical distancing dan social distencing (menjaga jarak), sedangkan kita di sini meraba-raba siapa sebenarnya yang menjadi ODP (orang dalam pentauan) dan PDP (Pasien Dalam pantauan) dan juga yang positif corona.

Perusahaan Pembiayaan di Palembang, Sudah Setujui Keringanan Angsuran 1 Tahun

 

Warga Gandus Minta Pemkot Palembang Sebut Detil Lokasi Cikal Bakal Pemakaman Khusus Positif Covid-19

Untuk itu kami meminta pemerintah transparan dan mengungkap identitas positif corona itu biar bisa antisipasi," ungkapr H Firlandia Muchtar SH MKn kepada wartawan, Jumat (3/4/2020).

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Pengurus Wilayah (Pengwil) PPAT Sumsel itu menuturkan, penyakit Covid-19 bukanlah aib atau hal yang memalukan sehingga pemerintah tidak perlu ragu untuk mengungkap identitas pasien.

"Tujuan diungkap untuk kepentingan orang banyak karena itu membahayakan baik keluarga pasien, tetangga maupun masyrakat," katanya.

Firlandia mengatakan dengan diungkapkannya identitas pasien positif Covid-19 masyarakat dapat mengambil langkah pencegahan apalagi yang banyak berhubungan dengan masyarakat umum.

"Misalnya seperti kami notaris ini di kantor itu segala macam orang datang untuk mengurus surat menyurat.

Jika kami tahu ada orang positif corona tentu kami akan lebih berhati-hati," jelasnya.

Firlandia mengaku, pihaknya mendesak pemerintah bukan karena ada maksud apa-apa namun demi kepentingan kesehatan orang banyak.

Rumah Seorang Warga Kelurahan Kota Baru Lahat Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Puluhan Juta Rupiah

2 Anggota DPRD dari PKS Prabumulih Berikan Seluruh Gaji untuk Penanggulangan Covid-19

"Tidak ada niat mengucilkan pasien corona seperti yang terjadi dibeberapa daerah hanya saja dengan diketahuinya identitas tersebut masyarakat dapat lebih mawas diri," katanya.

Hal yang sama disampaikan tokoh masyarakat lainnya yang meminta pemerintah juga harus cepat tanggap mengatasi kondisi saat ini dan jangan menganggap remeh wabah covid 19.

"Pemerintah itu harus menanggapi serius, jangan dulu mengutamakan ego, berhenti dulu pembangunan tapi utamakan untuk mengatasi dan menanggulangi penyebaran virus corona," kata ungkap TR Hulu yang merupakan tokoh masyarakat kota Prabumulih.

Hulu juga meminta agar pemerintah mulai melakukan lockdown lokal dan membuat kebijakan pemberian bantuan kepada masyarakat khususnya yang terdampak akibat covid 19.

"Sekarang harus ada solusi, alihkan anggaran kan sudah dianjurkan pemerintah pusat, biayai dan data masyarakat miskin yang terdampak akibat corona ini," pintanya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved