Pembalak Liar tidak Kabur Justru Santai saat Dipergoki Polisi, Bahkan Hadang Petugas
Pembalak liar di Blitar terlihat santai saat dipergoki oleh polisi hutan (Polhut), saat sedang memotong pohon milik Perhutani yang berada di Kecamatan
SRIPOKU.COM, BLITAR -- Pembalak liar terlihat santai saat dipergoki oleh polisi hutan (Polhut), saat sedang memotong pohon milik Perhutani yang berada di Kecamatan Wates, Blitar, Jawa Timur, Senin (30/3/2020).
Anehnya, saat petugas datang, para pelaku tak kabur dan terlihat santai di lokasi.
Wakil Adm Perhutani Blitar Sarman mengatakan, awalnya petugas mendapat laporan terjadi pembalakan liar di hutan Perhutani yang berada di Kecamatan Wates.
Polisi hutan bersama polsek setempat langsung datang ke lokasi.
Saat ditanya, warga mengaku bahwa aksi mereka itu atas perintah seseorang. Bahkan, mereka menyebutkan nama orang yang menyuruhnya.
Warga beralasan melakukan penebangan karena pohon bukan berada di lahan hutan milik Perhutani, tapi di lahan desanya.
"Oleh petugas dihentikan karena itu lahan Perhutani, bukan lahan desa seperti yang mereka klaim. Kayu-kayu hasil penebangan itu disita petugas, namun tak langsung diangkut keluar hutan," ujar Sarman dikutip dari Surya, Rabu (2/4/2020).
• Perempuan di SU II Ini tak Terima Menantunya Sudah Berbadan Dua di Saat Suami Dipenjara, Ini Zinah
• Gara-gara tak Dibelikan Motor, Seorang Pemuda di Cianjur, Bakar Rumah Milik Orangtuanya
Polisi kemudian menyita tiga gergaji mesin, sedangkan 12 pembalak dilepaskan.
Namun, saat mobil yang dikendarai sampai di pintu keluar hutan atau akan masuk ke perkampungan terdekat, puluhan warga sudah menghadang.
Mereka minta agar tiga gergaji mesin itu diserahkan kembali.
Alasannya tetap sama, merasa kayu jati yang mereka tebang itu berada di lahan desanya.
"Karena petugas menghindari sesuatu yang tak diinginkan, maka gergaji itu diserahkan. Selanjutnya, ketegangan bisa dihindari," ujar Sarman.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bukannya Kabur Saat Dipergoki Polisi, Belasan Pembalak Liar Malah Santai",