TKI dari Singapura Dikarantina
Kondisi Terkini 56 TKI dari Singapura yang Diisolasi di ODP Center, Satu Orang Huni Satu Kamar
Usai melakukan pengecekan, untuk tahapan awal 56 orang WNI yang terdiri dari 30 orang pria dan 26 wanita itu dinyatakan sehat.
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Odi Aria
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sebanyak 56 warga Sumsel yang bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Singapura tengah diisolasi di Rumah Sehat ODP Center Wisma Atlet Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Kamis (2/4/2020).
56 orang TKI tersebut mendarat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang pada, Rabu (1/4/2020) sekitar pukul 21.45 WIB.
Direktur Utama PT JSC, Meina Paloh melalui SPV OPS JSC, Afriandi Gunawan mengatakan setibanya para TKI di ODP center mereka langsung dilakukan screening di klinik di venue JSC.
• Dua Wanita Cantik Ini Jadi PSK, Tertangkap Basah saat Melayani Pelanggan, Tarifnya Mengejutkan!
Usai melakukan pengecekan, untuk tahapan awal 56 orang WNI yang terdiri dari 30 orang pria dan 26 wanita itu dinyatakan sehat.
"Hasil screening semalam semua WNI dinyatakan sehat dan sudah masuk ke dalam kamar Wisma Atlet Jakabaring," ujarnya.
Ia menjelaskan, para TKI akan dilakukan isolasi selama 14 hari di dalam ODP center.
Selama masa isolasi para TKI ini ditempatkan terpisah meski satu keluarga. Satu orang TKI ditempatkan dalam satu kamar.
Dalam masa isolasi, para TKI asli wong Sumsel ini diwajibkan memakai masker, dilarang keluar kamar dan tak boleh bertemu antara satu dengan lainnya.
• Update Warga yang Mendadak Jatuh di Lorong Sikam Kecamatan Plaju Palembang, Videonya Viral
"Mereka ini semua warga Sumsel yang mau mudik ke daerah. Selama masa isolasi, laki-laki dan perempuan tidak boleh bercampur dalam satu kamar meski satu keluarga," jelas Afriandi.
Selain 56 WNI dari Singapura, di ODP Center juga sudah ada dua warga Sumsel yang diisolasi dengan status Orang Dalam Pemantauan (ODP) dengan gejala.
Kedua pasien sebelumnya memiliki riwayat perjalanan ke wilayah terdampak Cina dan Jepang.
"Ada juga pasien yang lama dua orang. Statusnya ODP orang dengan gejala. Untuk teknis kesehatan dan perawatan pasien itu ranah dinkes," katanya.