Isolasi Lokal di Sumsel

Sejumlah Wilayah di Palembang Sudah Berlakukan Isolasi Lokal Demi Cegah Tertularnya Corona

Langkah karantina wilayah dipilih sejumlah daerah untuk membatasi mobilitas masyarakat dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 atau Virus Corona.

Penulis: Rahmaliyah | Editor: Refly Permana
handout
Salah satu kawasan di Palembang yang sudah menerapkan karantina wilayah. 

Laporan wartawan Sripoku.com, Rahmaliyah

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Langkah karantina wilayah dipilih sejumlah daerah untuk membatasi mobilitas masyarakat dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 atau Virus Corona.

Gubernur Sumsel Herman Deru pun mengatakan kelompok masyarakat dari mulai tingkat Rukun Tetangga (RT) hingga kecamatan boleh lakukan isolasi lokal atau isolasi lingkungan asal sesuai izin gubernur dan prosedur yang berlaku.

Namun, beberapa kecamatan di Kota Palembang terpantau ada yang telah melakukan karantina wilayah, seperti dikabarkan di awasan Komplek Kenten Indah, Kecamatan Sako.

Jalan Alamsyah Ratu Prawira Negara Hari Ini Kembali Macet, Ditengarai Perbaikan Jembatan Musi II

"Iya tempat Ayuk sudah dibatasi, ditutup sementara yang melintas ke RT 21 dan RT 47," ujar Erika, salah seorang warga, Rabu (1/4/2020).

Hingga saat ini Sripoku.com, masih terus menghubungi Camat Sako terkait kebijakan yang dilakukan warga setempat.

Terpisah, Kecamatan Sematang Borang belum melakukan karantina wilayah.

Dikatakan Tris Septiawan, SSTP MH selaku camat, untuk saat ini belum dilakukan karena masih menunggu petunjuk arahan dari Walikota.

"Karena untuk penetapan karantina wilayah itu berdasarkan PP 21 th 2020 turunan dr Uu no.6 th 2018 itu diusulkan oleh GUb/Wako/Bup ke menteri dg pertimbangan dari pihak terkait," ujarnya saat dihubungi melalui WhatsApp.

Lama tak Ada Kabar, Hengky Kurniawan Kirim Pesan ke Jokowi, Rela Rumahnya Jadi Basecamp Tenaga Medis

Namun, langkah-langkah preventif masih dilakukan terutama untuk pemantauan pendatang yang masuk ke wilayah Kecamatan Sematang Borang.

Dimana pihaknya meminta bantuan dari ketua RT dan RW untuk memantau wilayahnya jikalau ada pendatang dan segera melaporkan ke kelurahan/kecamatan dan ditembuskan juga ke puskesmas untuk memudahkan koordinasi memantau yang bersangkutan.

"Data nama yang bersangkutan, umur, jenis kelamin, alamat dan no.hp kita catat, dan kita himbau yang bersangkutan untuk mengisolasi diri selama 14 hari.

Untuk informasi tersebut, mohon maaf belum bisa kami sampaikan karena untuk menghindari/mengurangi keresahan masyarakat yang mungkin akan timbul, disamping yang bersangkutan juga masih dalam pemantauan dan mematuhi prosedur kedatangan," jelasnya.

Video Viral Detik-detik Pemuda Dijemput Petugas Medis karena Virus Corona, Air Mata Pun Jatuh

Pihak kecamatan juga berkoordinasi dengan puskesmas, koramil, dan polsek serta yang besangkutan dan pihak keluarga untuk mentaati prosedur dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini.

Selain itu, kata Tris telah memberikan imbauan ke masyarakat agar tidak mudik/berpergian keluar kota sesuai dengan arahan walikota dan gubernur.

"Peran serta ketua RT juga kami sangat harapkan untuk menetralisir keresahan masyarakat terkait kekhawatiran pendatang tersebut Itulah sebabnya perlu sama-sama kita untuk memantau lingkungan tempat tinggal masing-masing mentaati himbauan prosedur yang dikeluarkan pemerintah," jelasnya.

Sedangkan, untuk penyediaan tempat cuci tangan baru sebatas lingkungan kantor lurah dan camat, namun kecamatan telah menghimbau juga pemilik usaha/kantor swasta lainnya untuk menyediakan fasilitas tersebut.

"Kegiatan penyemprotan kita lakukan terhadap fasum dan fasos yang ada.

Dan alhamdulillah, ada juga inisiatif dari masyarakat yang menyemprot secara mandiri terhadap rumah dan lingkungan tempat tinggal mereka.

Dan tentunya dengan segala keterbatasan yang ad terutama personil, kami mengharapkan kerjasama dari masyarakat untuk menjaga kebersihan dan sterilitas lingkungan mereka, menerapkan social distancing dan berdiam di rumah kecuali ada hal-hal yang sangat mendesak serta juga memakai masker," tutupnya.

Jalan Alamsyah Ratu Prawira Negara Hari Ini Kembali Macet, Ditengarai Perbaikan Jembatan Musi II

Di tempat berbeda, Komplek Top 100 sudah sejak beberapa hari lalu melaksanakan karantina wilayah.

Ali Burza selaku satpam regu dua di Komplek Top 100  RT 62 Jakabaring Palembang membenarkan adanya karantina wilayah di Komplek Top 100 dan Masjid Cheng Ho Palembang.

Menurut Ali, penutupan wilayah komplek tersebut sudah disepakati oleh pengurus Masjid Cheng Ho dan masyarakat Komplek Top 100 demi mencegah penyebaran virus Covid-19.

"Sudah ada kesepakatan antara RT, pihak mesjid, dan masyarakat karena ditakuti nantinya virus Covid-19 ini masuk ke wilayah Komplek Top 100 ini," kata Ali, saat diwawancarai via telepon oleh wartawan Sripoku.com, Senin (30/3/2020).

Penutupan akses komplek ini sendiri sudah diberlakukan sejak tanggal 29 Maret 2020.

Sebelumnya ditanggal 28 Maret 2020, menurut Ali pihak dari kecamatan sudah melakukan pemyemprotan disinfektan di area Komplek Top 100.

"Dimulai sejak tanggal 29 Maret kemarin, tanggal 28 penyemprotan desinfektan dari kecamatan di mesjid Ceng Ho," kata Ali.

Andai Kata Palembang Terapkan Lockdown atau Karantina Wilayah, Pabrik Karet Boleh Jadi Gulung Tikar

Menurutnya warga di Komplek Top 100 masih bisa keluar dari komplek tersebut, dan saat ini warga juga sudah membatasi diri untuk keluar demi mencegah penyebaran Virus Corona.

"Untuk warga komplek masih bisa keluar komplek, warga juga sudah membatasi diri untuk keluar dari komplek perumahan," kata Ali.

Sedangkan untuk dari luar, menurut Ali harus melalui pos satpam terlebih dahulu untuk dizinkan atau tidaknya memasuki wilayah Komplek Top 100.

"Kalau untuk dari luar terutama ada pemesanan makanan via online itu sebatas pos satpam baru dihubungi pihak warga yang memesan," kata Ali.

Ali juga mengatakan bahwa saat ini warga di Komplek Top 100 sedang mengumpulkan dana untuk membeli alat pengecek suhu tubuh yang rencananya akan ditempatkan di pos satpam dan Masjid Cheng Ho.

"Direncanakan akan membeli tiga unit pengecek suhu badan untuk di tiap pos dan Masjid Ceng Ho," kata Ali.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved