Virus Corona

WHO Bantah Covid-19 Bisa Bertahan di Udara, Ini Penyebab Seseorang Dapat Terinfeksi Virus Corona

Belakangan muncul pernyataan jika covid-19 menular melalui udara, WHO pun angkat bicara terkait penyebaran virus corona & menghimbau untuk jaga jarak

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM / Anton
Virus corona atau corona virus disease (Covid-19) tidak menular lewat udara, ini penjelasan WHO 

SRIPOKU.COM - Sampai dengan hari ini, korban Virus Corona atau corona virus disease (Covid-19) terus meningkat hari demi hari.

Guna memutus rantai penyebaran Virus Corona, kewaspadaan yang dimulai dari diri sendiri pun sangat diperlukan.

Saat ini Indonesia sedang dalam tahap waspada akibat Virus Corona atau Covid-19.

Virus Corona tersebut sangat cepat penularannya hingga saat ini pemerintah sudah mewanti-wanti masyarakat agar #DiRumahAja.

Sejumlah pekerja juga sudah melakukan pekerjaannya dari dalam rumah agar mengurangi perkumpulan yang menyebabkan penularan Virus Corona.

Masyarakat Indonesia tentu sangat bahagia bila banyak bermunculan berita baik dan kabar baik terkait wabah virus corona.

Selain jumlah pasien sembuh selalu dinanti-nanti, berbagai risiko dan bahaya virus Covid-19 ini tentu juga menjadi hal yang selalu dicari publik.

Beberapa waktu lalu, sebuah penelitian menungkapkan bila virus corona ini bisa bersifat airborne (bertahan di udara).

 Pemain Paling Efisien di Liga Champions Gerd Mueller, Messi dan Ronaldo tidak Masuk Lima Besar

 Cerita WNI Selama Masa Lockdown di Malaysia Dibayar Rp 6 Jutaan, Pengangguran Terima Rp 3 Jutaan

Melansir CNBC, Kerkhove mengatakan, para pejabat kesehatan mengetahui beberapa penelitian di sejumlah negara dengan lingkungan yang berbeda di mana Covid-19 dapat bertahan.

Para ilmuwan secara khusus melihat bagaimana kelembaban, suhu, hingga pencahayaan ultraviolet dapat mempengaruhi penyakit ini.

Selain itu, juga berapa lama virus tersebut dapat hidup di permukaan benda yang berbeda, termasuk baja.

Para pejabat kesehatan menggunakan informasi-informasi ini untuk memastikan bahwa pedoman yang dikeluarkan WHO telah sesuai.

"Sejauh ini, kami yakin bahwa pedoman yang kami miliki sesuai," kata Kerkhove.

Menindaklanjuti adanya isu tersebut, Wakil Kepala Lembaga Eijkman Institute, Professor David Handojo Muljono lantas memberikan komentar.

Turun Rp 2.000, Harga Emas Antam Selasa 31 Maret 2020 Menjadi Rp 924.000 Per Gram

Mengutip dari program Apa Kabar Indonesia Malam, yang tayang di tvOne, David membenarkan temuan baru WHO.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved