Virus Corona
Alih-alih Sterilkan Tubuh dari Covid-19, WHO Ingatkan Bahayanya Semprot Disinfektan pada Manusia
Cairan disinfektan yang juga disemprotkan pada manusia ternyata dijelaskan oleh WHO mengenai risiko dan bahayanya jika terkena langsung oleh manusia
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM - Pandemi virus corona atau corona virus disease (Covid-19) yang telah menjangkiti banyak manusia di berbagai negara kini semakin hari menjadi darurat terutama bagi Indonesia.
Berbagai langkah antisipasi pun digaungkan diantaranya yakni penggunaan disinfektan untuk mensterilkan mulai dari tempat, barang hingga tubuh.
Akibat dari kelangkaan yang dipengaruhi oleh wabah virus corona atau covid-19 ini, maka salah satu solusinya dengan membuat disinfektan sendiri.
Beberapa cara juga sudah beredar di internet yakni menggunakan cairan pemutih dan pembersih lantai.
Perlu diketahui bahwa disinfektan adalah cairan pembersih yang umumnya dibuat dari hidrogen peroksida, creosote, atau alkohol dengan tujuan untuk membunuh bakteri, virus, kuman, dan mikroorganisme berbahaya lainnya yang terdapat pada ruangan atau permukaan benda mati.
Sehingga, cairan ini banyak dipakai untuk mencegah penyebaran virus corona.
Namun, Badan Kesehatan Dunia atau WHO mengungkap pernyataan yang cukup mengejutkan tentang cairan disinfektan.
Berikut ulasannya dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'WHO Ingatkan Risiko Semprot Disinfektan pada Manusia: Mudah Terbakar hingga Keracunan.
• Beda Darurat Sipil & Karantina Wilayah,Jika Darurat Sipil Pemerintah Tak Tanggung Kebutuhan Warga

1. Hanya untuk benda
WHO menyebutkan bahwa penyemprotan disinfektan pada manusia bukan hal yang disarankan.
Penyemprotan disinfektan hanya untuk benda-benda saja.
Melalui laman Instagram @who, disebutkan bahwa penyemprotan disinfektan ke seluruh tubuh seseorang tidak bisa membunuh virus yang terlanjur masuk ke dalam tubuh.
Sebaliknya, penyemprotan tersebut justru bisa merusak pakaian yang dikenakan, bahkan melukai tubuh orang yang menerima tindakan tersebut.
"Menyemprotkan zat-zat semacam itu dapat merusak pakaian atau selaput lendir (seperti mata, mulut)," tulis WHO dalam informasi tersebut.
Penggunaan alkohol dan klorin dalam disinfektan bisa digunakan untuk mensterilkan permukaan suatu benda, namun harus di bawah rekomendasi yang tepat.
• Curhat Khabib Nurmagomedov yang Terjebak di Rusia Karena Virus Corona : Disini Bukan Keinginanku
2. Tidak untuk tubuh & pakaian
Melalui laman resmi Covid-19 milik Pemerintah Indonesia, covid19.go.id, disebutkan cairan disinfektan efektif untuk membersihkan permukaan benda-benda yang potensial terdapat banyak bakteri dan virus.
Namun, cairan disinfektan ini tidak disarankan untuk disemprotkan pada tubuh atau pakaian seseorang.
"Cairan disinfektan bisa membersihkan virus pada permukaan benda-benda dan bukan pada tubuh atau baju dan tidak akan melindungi Anda dari virus jika berkontak erat dengan orang sakit," bunyi keterangan dalam laman resmi tersebut.
Informasi serupa juga diunggah ulang oleh perwakilan WHO di Indonesia dr. Paranietharan melalui Twitter di akun @NParanietharan.
Dia menandai akun Kementerian Kesehatan RI, BNPB, Menteri Luar Negeri, Dinas Kesehatan Jakarta, dan lainnya untuk memastikan informasi ini tersampaikan.
"#Indonesia Please do not spray disinfectants on people #COVID19 #CoronaVirusIndonesia, it may be harmful @KemenkesRI @BNPB_Indonesia #JakartaTanggapCorona #Jakarta #LawanCovid19 @kemenkopmk @Menlu_RI @dinkesJKT @WHOIndonesia," isi twet yang diunggah dr. Paranie, Minggu (29/3/2020).
• Angin Segar Datang Lagi Terkait Virus Corona, WHO Tegaskan Covid-19 tak Bisa Menular Lewat Udara

3. Mudah terbakar
Dikutip dari Guidance Notes on Safe Use of Chemical Disinfectants Departemen Tenaga Kerja Hong Kong, cairan disinfekan yang mengandung bahan kimia berupa alkohol memiliki risiko jika disemprotkan ke tubuh.
Alkohol merupakan bahan kimia yang mudah terbakar jika ada di dekat api, terutama ketika diterapkan dengan cara disemprotkan.
Sementara jika terhirup maka dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan mempengaruhi saraf sistem pusat.
• Perkembangan Pasien Positif Covid-19 Asal OKU, Tetap Dipasang Infus Meski tidak Sesak Nafas
4. Kandungan klorin berbahaya
Sementara itu, zat klorin disebutkan sebagai zat beracun.
Jika seseorang terpapar klorin dengan konsentrasi tinggi disebutkan bisa berakibat fatal.
Apalagi jika sebuah larutan disinfektan mengandung lebih dari satu jenis zat kimia.
Pencampuran zat-zat tersebut bisa menimbulkan bahaya.
Diketahui, kini masyarakat sudah banyak yang bisa membuat cairan disinfektan sendiri dari cairan pemutih hingga pembersih lantai.
Malansir dari laman Alodokter, seseorang mempertanyakan apakah aman membuat disinfektan menggunakan cairan pemutih dan pembersih lantai.
Pertanyaan itupun dijawab oleh dr. Florentina Priscilia.
Menurut Dokter Florentina, disinfektan adalah zat yang dibutuhkan untuk mengurangi jumlah kemungkinan mikroorganisme yang akan mengkontaminasi dimana bisa dilakukan dengan proses disinfeksi permukaan, udara, permukaan lunak seperti karpet, atau pakaian.
Lebih lanjut, Dokter Florentinya menyebutkan beberapa bahan yang dianjurkan WHO adalah etanol dan sodium hipoklorit (pemutih).
Beberapa referensinya adalah:
1. Pegenceran 5 persen sodium hipoklorit dengan perbandingan 1:100 biasa dianjurkan. Gunakan 1 bagian bahan pemutih untuk 99 bagian air ledeng dingin (pengenceran 1:100).
Sesuaikan perbandingan bila bahan pemutih kandungnnya adalah 2,5 persen sodium hipoklorit, gunakan bahan pemutih dua kali lebih banyak yaitu, 2 bagian bahan pemutih untuk 98 bagian air,
2. Karbol atau pine oil dapat digunakan juga sebagai disinfektan. Berupa 10 tutup botol cairan pembersih lantai diencerkan dengan air 1 liter. Hal tersebut untuk mendapatkan konsentrasi minimal 0,5 persen bahan aktif
3. Pembersih lantai dengan takaran 1 tutup botol dengna 5 liter air
4. Laurtan alcohol 70%
5. Hydrogen peroksida
Dokter Florentina juga memperingatkan agar sebelumnya memperhatikan hal-hal seperti:
1. Produk sesuai dengan takaran
2. Tidak melewati kadar kadaluwarsa
3. Jangan di campur dengan ammonia atau pembersih lain
• Cegah Sebaran Virus Corona, Warga OKI Diimbau Solat di Rumah, Kita Bukan Menentang Perintah Allah
5. Resiko penggunaan bilik disinfektan
Maraknya bilik disinfektan belakangan ini membuat WHO Indonesia melalui akun resminya @WHOIndonesia menciutkan perihal itu.
"#Indonesia, jgn menyemprot disinfektan langsung ke badan seseorang, karena hal ini bisa membahayakan. Gunakan disinfektan hanya pd permukaan benda-benda. Ayo #LawanCOVID19 dgn tepat! ," cuitnya, Senin (30/3/2020).
Selain cuitan itu WHO Indonesia juga menyertakan gambar berupa pertanyaan terkait hal itu. "Apakah menyemprot tubuh dengan alkohol atau klorin dapat membunuh Corona virus baru?"
Jawaban tegas dari WHO Indonesia adalah, "Tidak. Menyemprot alkohol atau klorin pada tubuh seseorang tak akan membunuh virus yang sudah masuk dalam tubuh,".
Tak hanya itu, lanjutnya, "menyemprot bahan-bahan kimia seperti itu dapat membahayakan jika terkena pakaian atau selaput lendir (contoh mata, mulut). Ingat alkohol atau klorin bisa berguna sebagai disinfektan pada permukaan, namun harus dipergunakan sesuai dengan petunjuk penggunaannya,".
• Jokowi Bolehkan WNI Gejala Covid-19 Pulang ke Tanah Air, tapi Diisolasi di Pulau Galang Batam
Yuk follow Instagram Sriwijaya Post
Jangan lupa juga subscribe YouTube Channel SripokuTV