Virus Corona

Penulis Ini Ungkap Keresahan Terkait Wabah Covid-19, Sebut Hal ini Lebih Mematikan dari Virus Corona

J.S. Khairen dikenal sebagai penulis novel menulis sebuah pesan terkait wabah Covid-19 yang kini semakin darurat terutama di Indonesia.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Instagram/@js_khairen
J.S. Khairen seorang penulis sampaikan keresahannya 

Bisakah ini jadi bukti bahwa, kerakusan manusia adalah virus yang lebih mematikan?

Itulah ungkapan singkat yang ditulis oleh J.S.Khairen melalui sebuah potret dirinya dengan sobekan kertas yang memiliki makna mendalam.

J.S.Khairen mengungkapkan jika akibat dari kepanikan akan lebih berdampak buruk lagi untuk kasus virus corona ini.

"Apa justru karena kepanikan? Memang virus itu berbahaya. Hanya saja, jika kita mau sedikit menengok fakta dan data, mungkin tidak perlu sampai sebegitu paniknya. Ingatlah, ilmu pengetahuan itu ibarat mata elang. Percuma kita bisa terbang, jika tak punya mata, dinding tebing akan kita tabrak lalu jatuh jadi bangkai.

96% orang yang kena virus corona, berada di daratan Tiongkok sana. 4%nya, tersebar di berbagai negara. Dari yang 4% itu, di Indonesia baru 2 yang dinyatakan positif. Ini mendekati 0%. Apakah ada kemungkinan bertambah? Ada. Hanya saja, coba kita perhatikan lagi," tulisnya diawal keterangan.

Berbelanja dengan Mata Bukan Jari, Ini Tips Berbelanja Aman di Supermarket saat Wabah Virus Corona

Ia juga memaparkan jika virus corona tidak akan menyebabkan kematian jika patuh dan disiplin dengan tetap menjaga kesehatan dan kebesihan.

"Dari mereka yang kena, angka sembuhnya tinggi sekali. Bagi yang berusia di bawah 50 tahun, kemungkinan meninggal itu 0.2%. Di bawah 60 tahun 1.3%. .

Di hari terburuknya, 10 Februari silam, virus ini membunuh 108 orang. Itu angka tertinggi kematian sejak virus ini mengetuk pintu dunia. Tapi tahukah Anda, diabetes ternyata membunuh 4300 orang setiap harinya?

Ya, Anda mati karena kelebihan gula lebih mungkin daripada kena virus corona. Virus ini lemah dari segi memberangus tubuh kita, meski kuat sekali dari segi penyebaran. Lagi-lagi penyebabnya imunitas dan kebersihan," tambahnya.

Penulis novel yang berjudul Ninevelove ini juga menuturkan adanya dampak positif dari musibah virus corona yang semula kita terbilang acuh dalam hal kebersihan.

"Mungkin tidak saya saja yang berpikir seperti ini. Bahwa, ada juga dampak positifnya virus corona. Seketika, kita lebih peduli kesehatan dan kebersihan. Berkali-kali lipat lebih peduli dari sebelumnya. Baik itu untuk diri sendiri, juga untuk lingkungan sekitar. Sebelumnya kita cuek," lanjutnya.

Masih Social Distancing, Sopir Travel di Palembang Ini Ungkap Banyak Mahasiswa Pulang Kampung

Ia juga menyampaikan terdapat banyak pembelajaran yang bisa dipetik dari wabah pandemi virus corona (Covid-19).

"Pasti ada cara menghentikannya, setidaknya memperlambat. Dari kemarin kita banyak menerima pesan di grup-grup dan berbagai media sosial. Tentang bagaimana cara cuci tangan. Dari sana kita belajar, ternyata ini jauh lebih efektif daripada memakai masker bagi yang sehat. Karena virus ini tidak menyebar lewat udara. Melainkan lewat butiran cairan seperti batuk, ingus dan bersin. Yang kemudian dipindahkan lebih banyak lewat sentuhan telapak tangan jadi makanya sering-sering cuci tangan," tulisnya.

Diakhir tulisan, J.S. Khairen juga menuliskan pesan mendalam agar masyarakat tidak menjadi manusia egois dan memikirkan diri sendiri.

"Jika begitu, mereka yang sakit dan tidak enak badan lebih pantas memakai masker. Bukan orang yang sehat. Kalau orang yang sehat malah ngeborong masker, lalu yang sakit betulan tidak kebagian, gimana? (Bersambung di kolom komen)," tulis  J.S. Khairen.

Ternyata Lidah Bisa Jadi Alat Pendeteksi Adanya Virus Corona, Segera Isolasi Diri Jika Ini Terjadi!

Yuk follow Instagram Sriwijaya Post

Jangan lupa juga subscribe YouTube Channel SripokuTV

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved