Tengah Pandemi Virus Corona, Ini Satu-satunya Negara di Eropa yang Masih Menggelar Kompetisi
Tengah Pandemi Virus Corona, Ini Satu-satunya Negara di Eropa yang Masih Menggelar Kompetisi
Tengah Pandemi Virus Corona, Ini Satu-satunya Negara di Eropa yang Masih Menggelar Kompetisi
SRIPOKU.COM -- Ditengah-tengah pandemi Virus Corona ternayat ada satu liga yang masih digelar dibelahan Eropa, padahal hampir semua kompetisi olahraga didunia harus berhenti sementara bahkan ada ditunda untuk tahun berikutnya.
Berhentinya sementara hingga ditunda hingga tahun depan tersebut diambil pemerintah di setiap negara untuk mencegah penularan Virus Corona.
Di Eropa seluruh kompetisi sepak bola telah ditangguhkan.
Ada yang hanya menangguhkan untuk dua pekan ada juga yang memperpanjang hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Hal tersebut tidak bagi salah satu liga yang berada di benua eropa yakni Liga Belarusia.
Liga Belarusia tersebut berada di negara Belarusia.
Liga Belarusia telah melihat situasi yang terjadi namun tetap memilih memulai musim baru mereka sesuai jadwal yaitu pekan kemarin.
• BREAKING NEWS: Inna Iillahi Wa Innaillaihi Rojiun, Ibunda Presiden Jokowi Meninggal Dunia
• Jelang Peparnas Papua NPCI Sumsel Tiadakan Latihan Karena Virus Corona
• Selesai Kursus Kepelatihan dan Libur Panjang, Kapten Sriwijaya FC Jalani Profesi Baru di Rumahnya
Pada Kamis (19/3/2020) Liga Belarusia telah menyelenggarakan pertandingan perdana mereka di musim 2020.
Laga antara Energetik BGU vs BATE Borisov yang berakhir dengan skor 3-1 dihadiri oleh penonton.
Ketua persatuan sepak bola Belarusia, Vladimir Bazanov, bersikukuh bahwa liga akan berlanjut.
"Untuk alasan apa kita tidak memulainya? Apakah keadaan darurat dinyatakan di negara kita? Tidak ada situasi kritis. Jadi kami memutuskan untuk memulai kejuaraan tepat waktu. Hari ini." kata Bazanov pekan lalu saat memulai Liga Belarus seperti dikutip SuperBall.id dari Daily Mail.
Situasi di Belarus dinilai memungkinkan untuk memulai kompetisi.
Mereka hanya memiliki 81 kasus positif Covid-19 yang dikonfirmasi, yang merupakan angka terendah untuk sebagian besar negara di Eropa.
Sementara tes positif di negara tersebut dikonfirmasi pertama kali pada 28 Ferbruari 2020.
Tidak ada kasus kematian karena Covid-19 di negara ini.
"Ya, banyak pertandingan di Eropa dimainkan tanpa penonton. Tetapi begitu banyak penggemar berkumpul di sekitar stadion sehingga tidak masuk akal untuk menutup pertandingan," tambah Bazanov.
Hal ini sejalan dengan sikap pemerintah Belarusia.
Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, memilih untuk tidak mengambil langkah berarti untuk menangani virus ini.
Sebalikanya, Lukashenko meminta masyarakatnya untuk tetap beraktifitas seperti biasa dan tidak perlu panik.
“Sangat menyenangkan menonton televisi. Orang-orang bekerja dengan traktor, tidak ada yang berbicara tentang virus. Di sana, traktor akan menyembuhkan semua orang. Ladang menyembuhkan semua orang," kata Lukashenko menilai bahwa masyarakatnya lebih butuh makan ketimbang mencegah virus.