Berapa Lama Virus Corona Bertahan di Pakaian, Bagaimana Mencuci dan Pakai Deterjen Apa?
Ada sejumlah panduan dasar tentang cara mencuci tangan yang benar, -termasuk, cara mencuci yang ideal untuk menjauhkan pakaian dari virus.
SRIPOKU.COM - Ketika kita semakin sadar akan tindakan pencegahan dalam pandemi coronavirus, maka pada saat yang sama muncul sederet pertanyaan tentang itu.
Salah satunya adalah bagaimana kita harus mencuci dan mendisinfeksi barang-barang rumah tangga, termasuk pakaian.
Di sisi lain, media sosial kian sarat dengan informasi yang justru menyesatkan.
• Tidak Solat Jumat Demi Cegah Virus Corona Covid-19, Imam Besar Istiqlal: Tidak Ada Jalan Lain
• Bungkus Virus Corona Sangat Rapuh Jika Terkena Deterjen
Nah, berikut ini adalah penjelasan dokter dan juga ahli epidemiologi tentang pertanyaan yang muncul di publik.
Namun, sebelum melangkah lebih jauh, -perlu diingat, penelitian khusus belum dilakukan tentang bagaimana virus corona berinteraksi dengan pakaian.
Kendati demikian, ada sejumlah panduan dasar tentang cara mencuci tangan yang benar, -termasuk, cara mencuci yang ideal untuk menjauhkan pakaian dari virus.
Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:
Berapa lama virus corona dapat bertahan hidup di pakaian?
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), virus corona lebih menular melalui tetesan dari pernapasan -dari orang yang terinfeksi saat bersin atau batuk, daripada melalui pakaian atau benda yang terkontaminasi.
Namun, CDC mencatat, ada bukti yang menunjukkan bahwa virus corona dapat tetap bertahan selama berjam-jam di permukaan benda, termasuk pakaian.
Pakaian, menurut spesialis kesehatan masyarakat Carol Winner, dapat menahan virus tetesan ludah.
Partikel-partikel ini akan mengering seiring waktu, dan menonaktifkan virus.
Tetapi ini tidak berarti bahwa kematian virus akan terjadi dengan cepat, dan Winner mengatakan, para ilmuwan masih mempelajari lebih banyak tentang virus ini.
"Kita tahu bahwa tetesan dapat mengering dalam beberapa kondisi, yang mungkin lebih cepat dalam serat alami," kata Winner, seperti dikutip laman HuffPost.