Sering Muncul Dalam Berita, Inilah Beda ODP, PDP, dan Suspect Virus Corona

Saat membaca berita seputar infeksi virus corona, Anda mungkin sering melihat istilah ODP, PDP, dan suspect. Sudah tahukah Anda perbedaannya?

Editor: Bejoroy
Istimewa
Ilustrasi. 

SRIPOKU.COM - Saat membaca pemberitaan seputar infeksi virus corona, Anda mungkin sering melihat istilah ODP, PDP, dan suspect. Sudah tahukah Anda perbedaan dari ketiganya?

Sebelum seseorang dinyatakan sebagai pasien positif infeksi COVID-19, mereka umumnya akan masuk dalam salah satu dari ketiga kelompok ini.

Ketiga istilah ini dibuat untuk mengelompokkan risiko serta penampakan gejala dari orang-orang yang mungkin atau sudah terpapar oleh virus corona.

Pasien ODP Covid-19 Diisolasi di RSUD Kayuagung OKI Sumsel Kondisinya Semakin Membaik

Seorang Pasien Suspect Corona Melarikan Diri Saat Hendak Dirujuk ke Rumah Sakit untuk Diisolasi

KRONOLOGI Dokter di Medan Meninggal Dunia Karena Virus Corona, Statusnya PDP 01 Sempat Diisolasi

Contoh orang-orang yang akan dimasukkan dalam kelompok-kelompok ini adalah yang baru pulang dari luar negeri, dan yang pernah berkontak secara langsung dengan pasien positif corona.

Agar tidak bingung dan salah sangka, berikut ini perbedaan antara ODP, PDP, dan suspect virus corona.

ODP adalah singkatan dari orang dalam pemantauan. Seseorang dikatakan masuk dalam kategori ODP apabila ia sempat bepergian ke negara lain yang merupakan pusat penyebaran virus corona.

Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

Anda juga akan masuk sebagai ODP apabila pernah berkontak langsung dengan pasien yang positif corona. Orang yang masuk dalam kelompok ini adalah mereka yang belum menunjukkan gejala sakit.

• PDP

PDP adalah singkatan dari pasien dalam pengawasan. Artinya, orang yang masuk ke dalam kategori ini sudah dirawat oleh tenaga kesehatan (menjadi pasien) dan menunjukkan gejala sakit seperti demam, batuk, pilek, dan sesak napas. 

• Suspect

Sementara itu, suspect corona adalah orang yang diduga kuat terjangkit infeksi COVID-19, dengan menunjukkan gejala virus corona dan pernah melakukan kontak dekat dengan pasien positif corona.

Pasien yang masuk dalam kategori ini akan diperiksa menggunakan dua metode, yaitu Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Genome Sequencing.

Pemeriksaan ini akan dilakukan untuk melihat status infeksi corona di tubuh suspect tersebut: positif atau negatif.

Status ODP, PDP, dan suspect, didapat dari proses tracking yang dilakukan pemerintah dengan mengaitkan data-data yang ada di lapangan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved