Setelah Sembuh dari Virus Corona Bisakah Terinfeksi Kembali?
Salah satu kekhawatiran terbesar para ilmuwan sejak merebaknya Covid-19 adalah apakah mereka yang pernah terinfeksi virus corona bisa tertular kedua
SRIPOKU.COM - Salah satu kekhawatiran terbesar para ilmuwan sejak merebaknya Covid-19 adalah apakah mereka yang pernah terinfeksi virus corona bisa tertular kedua kalinya? Lalu apa artinya bagi kekebalan tubuh?
Sir Patrick Vallance, kepala penasihat ilmiah pemerintah Inggris dan Prof Chris Whitty, kepala penasihat medis Boris Johnson, berusaha meyakinkan masyarakat.
Keduanya menyebut, orang yang pernah terinfeksi virus corona akan memiliki kekebalan dan sangat jarang tertular infeksi lagi.
• Semakin Menggila, Enam Pemain dan Staf Klub di Liga Spanyol Ini Terinfeksi Virus Corona
• Resmi Ditiadakan Final Four dan Final Proliga 2020, demi Hindari Virus Corona
Kekhawatiran akan penularan ulang timbul pasca otoritas Jepang mengatakan seorang wanita yang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19, telah dites ulang dan kembali positif.
Para ilmuwan dibuat bingung oleh berita tersebut dan gelisah.
Prof. Mark Harris, ahli virologi di Leeds University, mengatakan infeksi ulang virus corona tidak mungkin terjadi.
Namun, ia menambahkan "ada beberapa bukti dalam literatur ilmiah untuk infeksi virus corona yang terus-menerus, khususnya pada kelelawar."
Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

kalinya, tetapi jarang terjadi.
Ia menambahkan, tidak ada bukti yang menunjukkan itu akan terjadi dengan virus corona.
Prof. Whitty menjelaskan, jika tidak ada kekebalan jangka panjang, setidaknya setiap orang mempunyai kekebalan jangka pendek.
Prof Jon Cohen, profesor emeritus penyakit menular di Brighton and Sussex Medical School juga menanggapi hal ini.
"Jawabannya adalah kami belum tahu (tentang infeksi ulang) karena kami belum memiliki tes antibodi untuk infeksi, walaupun kami akan segera mendapatkannya."
"Namun, berdasarkan infeksi virus lain, begitu seseorang terinfeksi, mereka umumnya akan kebal dan tidak terkena lagi. Akan selalu ada pengecualian, namun itu ekspektasi yang masuk akal."
Sementara itu, pejabat Dubai Health Authority (DHA) mengatakan tidak ada informasi medis untuk mendukung klaim bahwa infeksi virus corona dapat muncul kembali pada seseorang yang telah melewati masa pemulihan.