Inilah Golongan Darah yang Paling Rentan Terinfeksi Virus Corona
Studi dari China mengungkap, mereka yang memiliki golongan darah A cenderung lebih rentan terjangkit virus tersebut.
SRIPOKU.COM - Beberapa kelompok orang lebih rentan tertular virus corona. Seperti mereka yang berusia lanjut, kaum pria, atau mereka yang merokok.
Dan terbaru, studi dari China mengungkap, mereka yang memiliki golongan darah A cenderung lebih rentan terjangkit virus tersebut.
Di sisi lain, mereka yang memiliki golongan darah O lebih resisten atau punya daya tahan tubuh lebih baik.
• Wabah Virus Corona, Rutan Klas IA Pakjo Tiadakan Waktu Kunjungan Tahanan Selama 14 Hari
• Tes Kepribadian: Bentuk Wajahmu Bisa Ungkap Sisi Lain Dirimu yang Tersembunyi
Sebagaimana dilaporkan South China Morning Post, studi awal mengamati kelompok golongan darah pasien yang tertular virus corona.
Studi yang dipimpin Wang Xinghuan dari Centre for Evidence-Based and Translational Medicine di Zhongnan Hospital of Wuhan University mengamati pola golongan darah lebih dari 2.000 pasien yang terinfeksi di Wuhan dan Shenzhen.
Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

Para peneliti menemukan, pasien golongan darah A menunjukkan tingkat infeksi lebih tinggi dan mengembangkan gejala yang lebih parah.
Dari 206 pasien yang diperiksa, 85 orang memiliki golongan darah A, 63 persen lebih banyak dari 52 orang dengan golongan darah O yang terinfeksi virus corona.
"Orang-orang golongan darah A perlu memperkuat perlindungan pribadi untuk mengurangi kemungkinan infeksi," tulis peneliti.
Mereka menambahkan, pasien yang terinfeksi Sars-CoV-2 dengan golongan darah A perlu menerima pengawasan yang lebih ketat dan perawatan yang jauh lebih intensif.
"Orang yang mempunyai golongan darah O berisiko lebih rendah secara signifikan untuk penyakit menular dibandingkan orang dengan golongan darah non-O," tulis studi tersebut.
Berdasarkan penelitian di US National Center for Biotechnology Information (NCBI), golongan darah O paling umum di India (37,12 persen), diikuti B (32,26 persen), A (22,88 persen).
Sementara, AB adalah golongan darah dengan prevalensi paling rendah, yaitu 7,74 persen.
Di AS, sekitar 44 persen populasi penduduk di sana memiliki golongan darah O, dan sekitar 41 persen adalah golongan darah A.
Wang menulis, "Mungkin ada manfaat mengenali golongan darah A, B, O pada pasien dan tenaga medis sebagai bagian rutin penanganan Sars-CoV-2 dan infeksi virus lain guna menentukan opsi manajemen dan menilai tingkat paparan risiko seseorang."