Hentikan Sementara Ceramah, Ustaz Abdul Somad Sebut Dampak Corona, sampai Waktu Tak Ditentukan
Dampak menyebarnya virus corona, Ustaz Abdul Somad alias UAS mengatakan dirinya tak bisa mengisi jadwal ceramah
"Ya jadi kalau yang dimaksud sembuh sudah disampaikan juga kan bahwa yang sembuh adalah Beliau-beliau yang sudah diperiksa ulang SWAPnya dan terbukti dalam SWAPnya tidak ada virusnya lagi," ujar Juwita seperti dikutip dari channel YouTube Kompas TV pada Sabtu (14/3/2020).
"Ditambah lagi kondisi pemeriksaan yang memang sudah sehat tidak ada keluhan," sambungnya.
Namun, Juwita menegaskan bahwa orang yang sudah dinyatakan sembuh dan boleh keluar dari rumah sakit biasanya sudah tidak ada virus yang tertinggal.
"Sampai sejauh ini sih kelihatannya kalau kita, karena memang penyakitnya baru, kalau dibilang ada gejala sisa atau tidak atau ada kerusakan akibat infeksi atau tidak saya rasa sih belum ada data atau informasi sampai sejauh itu."
• Bak Durian Runtuh, Cuma Minta Remote Control pada Sarwendah, Betrand Onsu Dapat Hadiah Mobil Mewah
• Cara Kenali Gejala Awal Terinfeksi Virus Corona Serta Berkembangnya dari Hari ke Hari
"Jadi Beliau-beliau ini bisa dikatakan setelah keluar dari rumah sakit dalam keadaan sehat, sembuh dan tidak lagi mengandung dalam tubuhnya berpotensi menularkan," jelas Juwita.
Meski demikian, dokter tidak bisa menjamin orang itu tidak bisa terjangkit kembali.
Sehingga, mereka masih memiliki potensi untuk tertular.
Untuk itu, Juwita memperingatkan agar orang-orang, termasuk yang sudah sembuh dariVirus Coronaselalu menjaga kesehatannya.
"Tapi satu hal nih. Kalau kita masih punya resiko infeksi di masyarakat seperti tadi, tidak ada jaminan tidak bisa sakit. Nah itu masalahnya."
"Makanya tadi disampaikan, menjaga kesehatan tubuh untuk jangan sampai terkena lagi menjadi sangat penting bagi beliau-beliau ini," saran dia.
Senada dengan pernyataan Juwita, Guru Besar Virologi dan Imunologi Universitas Airlangga, Fedik Abdul Rantam mengatakan bahwa orang yang dinyatakan sembuh dari Corona biasanya sudah tidak meninggalkan virus dalam tubuhnya.
"Jadi begini, virus ini kan hidup di dalam sel. Virus ini juga tidak punya sifat namanya laten infection. Oleh karena itu, ketika dideteksi dan sudah tereleminer, tak ada yang tertinggal di situ," ungkap Fedik.
Fedik menjelaskan, pengecekan biasanya dilakukan dengan VCR.
"Pendeteksiannya adalah dengan VCR, berarti DNA. DNA adalah calon partikel yang membentuk partikel virus yang infektif itu nantinya itu."
"Kalau di sini terdeteksi RNAnya sudah tidak ada dalam tubuh, kemungkinan besar adalah bersih dari virus itu," jelas Fedik.