Breaking News

Berita Palembang

Di Tengah Gempuran Virus Corona, Palembang tidak Ingin Kecolongan Menangani DBD Tercatat 226 Kasus

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, Provinsi Sumatera Selatan masuk dalam 10 wilayah memiliki kasus DBD terbanyak, Palembang salah satunya.

Penulis: Rahmaliyah | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/REIGAN RIANGGA
Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Di tengah fokus penanganan wabah virus Corona (Coronavirus), Pemerintah tak ingin kecolongan terhadap kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang saat ini juga tengah mengintai masyarakat.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, Provinsi Sumatera Selatan masuk dalam 10 wilayah yang memiliki kasus DBD terbanyak. Palembang disebut menjadi salah satunya.

Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda mengatakan, pemerintah melalui Dinkes berupaya untuk cepat tanggap bersinergi dengan Puskesmas agar bisa meningkatkan sosialisasi terkait menjaga kebersihan guna mencegah munculnya DBD.

"Dinkes juga kami minta untuk melakukan penyemprotan atau fogging terutama jika di lokasi itu sudah ada kasus DBD. Artinya jika sudah ada yang terjadi, otomatis terdapat jentik-jentik nyamuk yang bersarang disana dan harus segera dimusnahkan," katanya, Jumat (13/3/2020).

Masyarakat pun ia imbau untuk membuang atau mengubur kaleng bekas, ember yang berpotensi untuk penampungan air sehingga menjadi sarang munculnya jentik nyamuk.

Satu Pasien Positif Virus Corona Kabur dari RSUP Persahabatan Jakarta, Kejadian sudah Sepekan

Seekor Buaya Berukuran 3 Meter Berhasil Ditangkap, Dikasih Umpan Gabus Dililit Tali Nilon

Bandar Narkoba di OKI Kabur ke Hutan Saat Ditangkap, Polisi Temukan Beragam Jenis Senjata Api

"Intinya dengan kondisi banyaknya penyebaran virus ini, saya mengajak agar masyarakat sama-sama menjaga kebersihan terutama di sekitar lingkungan rumahnya. Kami di 18 kecamatan akan segera melakukan fogging dibawah pengawasan puskesmas setempat," katanya.

Sementara itu, PLT Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, dr Ayus mengatakan jika dibandingkan pada tahun lalu kasus DBD di tahun ini belum ada peningkatan.

Hanya saja, pihaknya terus melakukan pemantauan baik ke internal rumah sakit dan meminta mereka untuk melaporkan kasus tersebut kepada Dinkes Palembang.

"Dinkes masih terus mengupdate data kasus DBD dari rumah sakit. Namun, biasanya lokasi yang rawan untuk munculnya potensi kasus DBD adalah wilayah yang saat kemarau terpantau kesulitan air sehingga biasanya banyak tempat tampungan air. Kalau dulu daerah rawan di Kecamatan Sukarami," jelasnya.

Ditambahkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit: dr Hj Fauziah, berdasarkan
data kasus di kota Palembang hingga 8 maret 2020 sebayak 226 kasus.(cr26)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved