Berita Palembang
Ada 819 Kasus DBD di Sumsel, 3 Orang Dinyatakan Meninggal Dunia, Muba Palembang Terbanyak
Delapan pasien Demam Berdarah Dengeu (DBD), tercatat di dua rumah sakit di Palembang.
Penulis: maya citra rosa | Editor: Yandi Triansyah
"Tahun lalu paling tinggi kasusnya itu di Palembang yakni mencapai 667 kasus, lalu Banyuasin sebanyak 235 kasus dan Muaraenim 229 kasus," ujarnya.
Dijelaskan Muyono, pada bulan Maret ini merupakan puncak kewaspadaan untuk penyakit DBD.
Nantinya, setelah memasuki bulan April biasanya kasus sudah akan menurun.
Dalam upaya penanggulangan DBD, menurut Muyono pihaknya juga telah mengirim surat edaran ke 17 kabupaten dan kota di Sumsel terkait antisipasi demam berdarah ini.
Selain itu, pihaknya juga membantu penyediaan bahan insektisida dan larvasida.
• Seorang Pencuri Sepeda di Lorong Terusan 1 Palembang Ditangkap Polisi, Sepeda Belum Dijual
• BREAKING NEWS: Aksi Tawuran Antar Pemuda Terjadi di SU 1 Palembang, Warga Resah dan Takut Melintas
Perlu diketahui, ciri-ciri DBD seperti demam tinggi selama dua hingga tujuh hari, timbul bintik-bintik kemerahan di kulit, kadang mimisan, nyeri di ulu hati, lesu, dan kondisi tubuh terasa lemah.
"Satu hal yang terpenting jika ada ciri-ciri DBD segeralah ke dokter. Masyarakat perlu waspada terhadap DBD, karena jika terlambat dapat menyebabkan kematian," jelasnya.
Dia juga mengimbau masyarakat untuk turut berperan aktif dalam upaya pencegahan penyakit demam berdarah.
Masyarakat diminta untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan melakukan upaya 3M yaitu menguras, menutup dan mengubur.
Tak hanya itu, masyarakat juga diminta untuk sebisa mungkin menghindari gigitan nyamuk dan rutin gunakan losion anti nyamuk.
"Kami ingatkan pula untuk tingkatkan daya tahan tubuh dan jaga kebersihan lingkungan. Upayakan jangan ada potensi yang memungkinkan jentik nyamuk bertahan hidup untuk memutus rantai penularan." kata dia.