Waspadai, Bagi Penderita GERD Inilah 6 Ciri Asam Lambung Naik: dari Heartburn hingga Panas dalam

GERD adalah naiknya asam lambung sampai ke kerongkongan akibat katup lambung tidak berfungsi optimal.

Editor: Bejoroy
https://www.google.co.id/
Ilustrasi - Merasa mual, nyeri di ulu hati, hingga rasa pahit di tenggorokan hanya sedikit dari banyak ciri-ciri asam lambung naik yang kerap dialami penderita GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). 

Perlu diingat bahwa perut memang bisa tahan menghadapi asam lambung. Namun tidak demikian halnya dengan pipa kerongkongan, saluran antara mulut ke lambung.

Itu sebabnya ketika asam lambung mengenai pipa kerongkongan, penderitanya akan merasa nyeri seperti terbakar.

Regurgitasi

Ciri-ciri asam lambung naik berikutnya adalah regurgitasi. Ini adalah rasa pahit akibat asam yang terasa di bagian belakang mulut atau kerongkongan. Setidaknya 80% penderita GERD akan merasakan regurgitasi sesuai makan.

Regurgitasi sangat mirip dengan sensasi yang dirasakan ketika seseorang hendak muntah namun tidak jadi. Mulut akan merasakan pahit atau asam dari makanan yang baru saja ditelan.

Hal yang menjadi pemicu regurgitasi di antaranya adalah membungkuk setelah makan, berolahraga tanpa pemanasan, makan dengan porsi besar, bahkan bisa terjadi secara tiba-tiba.

Bau napas tidak sedap

Bau napas tidak sedap bukan hanya terjadi ketika seseorang belum makan atau tidak sempat membersihkan mulut saja. Pada penderita GERD, bau napas yang tidak sedap juga merupakan ciri-ciri asam lambung naik.

Ilustrasi napas bau
Ilustrasi napas bau (SRIPOKU.COM/HERWIS)

Hal yang dapat mengganggu interaksi dengan orang lain ini terjadi karena asam lambung memicu rasa pahit di mulut penderita GERD. Biasanya, bau napas tidak sedap terjadi bersamaan dengan regurgitasi.

Sulit menelan

Istilah medis dari kondisi sulit menelan yang dirasakan penderita GERD adalah disfagia. Ketika hal ini terjadi, sensasi yang terasa adalah makanan seakan melekat di sepanjang kerongkongan. Akibatnya, makanan tidak kunjung turun ke lambung.

Jika rasa sulit menelan ini terjadi karena makanan tidak benar-benar dikunyah atau menelan terlalu cepat, itu wajar.

Namun menjadi tidak wajar apabila sensasi sulit menelan ini terjadi terus menerus karena kerongkongan mengalami iritasi atau luka.

Selain itu, disfagia terjadi karena jaringan esofageal – membran tipis di tengah kerongkongan – tidak lagi berfungsi optimal.

Batuk kronis

Sumber: Info Komputer
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved