Pembagian Fee Versi Elfin: 10 Persen Ahmad Yani, 3 Persen Kadin PUPR, 2 Persen Ketua DPRD

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - 16 paket proyek untuk terdakwa Robi sudah direncanakan pada saat pembahasan anggaran DPRD Muaraenim yang dihadiri oleh Bupati Non Aktif Ahmad Yani saat itu.

Hal itu diungkapkan oleh terdakwa A Elfin Muchtar saat menjadi saksi untuk Ahmad Yani di ruang utama Pengadilan Negeri Kelas 1A Khusus Kota Palembang hari ini Selasa (10/3/2020).

Menurutnya, Robi dipilih untuk memegang 16 paket proyek lantaran Robi siap membayarkan komitmen fee diawal sebesar 15 persen dari keseluruhan proyek.

• Melihat Keberhasilan Kelompok Tani Binaan BPP Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah

Jelasnya lagi, 16 paket proyek milik Robi sudah dipastikan sejak awal januari 2019.

Sebelum dibahas dalam rapat anggaran DPRD Muaraenim, Ahmad Yani bersema dirinya dan Kepala Dinas PUPR Ramlan Suyadi sudah menyepakati hal tersebut.

Untuk pembagian fee 15 persen juga, diakui Elfin, 10 persen untuk Ahmd Yani, 3 persen kepala dinas, 2 persannya untuk Ketua DPRD Muara enim.

Dan saat itu Ahmad Yani langsung memerintahkan Elfin untuk mengurus semua proyek tersebut.

"Jadi terakhir omongan itu setelah di putuskan 16 proyek pak bupati (Ahmad Yani) ngomong pokoknya apapun tentang proyek kamu urus saja semuanya," ucap Elfin.

Dalam komitmen fee yang telah dijanjikan Robi kepada pihaknya, ia mengaku hanya mengatur fee 10 persen untuk Ahmad Yani saja.

Sementara di luar fee 10 persen tersebut Robi sendiri yang memberikan kepada kepala dinas dan anggota DPRD Muaraenim.

• Pakar Nutrisi Ungkap 9 Penyebab Gagal Menurunkan Berat Badan, Mau Tahu?

"Saya ngga tau kalau ada fee lainnya karena saya cuman mengamankan fee 10 persen punya bupati saja, Yang Mulia.

Selebihnya, Robi sendiri yang memberi kepada yang telah dijanjikan dalam fee tersebut " jelasnya kepada sang hakim.

Dari fee 10 persen milik Ahmd Yani, dirinya juga mengaku mengambil fee 1 persen miliknya atas proyek tersebut.

Sementara, mengenai 16 paket proyek yang akan diberikan kepada Robi itu, dirinya mengaku tidak semuanya ada aspirasi dari anggota DPRD Muaraenim.

Namun, setiap anggota DPRD Muaraenim mendapatkan uang sebesar Rp 200 juta dari proyek tersebut.