Curhat ke Ayah, Siswi SMP Pembunuh Bocah Ungkap Emosi Membaranya, Sebut Target Korban Selanjutnya
Curhat ke Ayah, Siswi SMP Pembunuh Bocah Ungkap Emosi Membaranya, Sebut Target Korban Selanjutnya
Curhat ke Ayah, Siswi SMP Pembunuh Bocah Ungkap Emosi Membaranya, Sebut Target Korban Selanjutnya
SRIPOKU.COM - Sebelum membunuh bocah 6 tahun berinisial APA, NF (15) siswi SMP ini sempat menuliskan banyak curhatan disertai gambar.
Curhatan tersebut dituangkan remaja siswi SMP dalam bentuk buku dan juga papan tulis.
Dalam curhatannya, siswi SMP ini menyinggung soal perilaku sang Ayah kepada dirinya.
• Ramalan Bintang Senin 9 Maret: Virgo Dapat Kejutan Senang, Hati Gemini Terikat dengan si Istimewa
• STATUS HOROR Siswi SMP Sesudah Bunuh Bocah Mayatnya Disimpan di Lemari: Balita Itu Masih di Lemariku
• Kumpulan Sketsa Mengerikan Siswi SMP Pembunuh Anak Kecil Mayatnya Disimpan di Lemari, Total Ada 13
Curhatan pilu siswi SMP yang bunuh bocah 6 tahun ini diungkapkan pihak Polres Metro Jakarta Pusat.
Diketahui, Siswi SMP ini telah membunuh bocah 6 tahun pada Kamis (5/2/2020) dengan cara ditenggelamkan ke dalam bak mandi di rumahnya di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Setelah dipastikan tewas, siswi SMP ini lantas menyimpan mayat sang bocah di dalam lemari.
Pagi harinya, dengan santai remaja ini menyerahkan diri ke polsek Taman Sari, Jakarta dan mengaku bahwa dirinya sudah membunuh.
Setelah pelaku menyerahkan diri, polisi pun mengumpulkan bukti-bukti berupa papan curhat dan buku curhatan.
Dalam curhatannya tersebut, NF ini menuliskan semuanya dalam bahasa Inggris.
"Anak ini cukup cerdas, berkemampuan bahasa Inggris cukup baik dan dia mengungkapkan berbagai perasaannya itu dalam berbagai tulisan," kata AKP Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Susatyo Purnomo Condro.
"Ungkapan perasaan dia tuliskan semua dan lebih menarik lagi bahwa apa yang dilakukan hari ini, ini sudah tergambar," tambahnya.
Rupanya curhatan tersebut juga menggambarkan apa yang dilakukan siswi SMP sebelum membunuh bocah 6 tahun.
Sebelum membunuh, pelaku sempat terlebih dulu mengajukan pertanyan, apakah dirinya nanti akan senang hati menyiksa korban atau malah tidak tega.
"Yang cukup menarik, dia juga sudah menulis 'mau siksa baby, dengan senang hati, atau gak tega/gak mau. Jelaskan mengapa. Ini seperti tes psikotes pilihan," imbuh AKBP Susatyo Purnomo.
Selain catatan, polisi juga menemukan beragam gambar wanita yang sedang menangis perih.