Berita Pagaralam

Musim Paceklik Petani Pagaralam Takut Tinggalkan Kebun, Khawatir Hasil Panen Dicuri

Sejak awal tahun Kota Pagaralam sudah memasuki musim Paceklik atau musim dimana buah kopi belum dapat dipanen.

Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Yandi Triansyah
Sriwijaya Post - Tribunnews.com
Keindahan Tersembunyi Dibalik Gunung Dempo, Gunung Tertinggi di Sumsel Dijuluki Surga Bumi Sriwijaya SRIPOKU.COM - Keindahan Tersembunyi Dibalik Gunung Dempo, Gunung Tertinggi di Sumsel Dijuluki Surga Bumi Sriwijaya Kerap dijuluki sebagai metropolitan-nya Sumatera, Provinsi Sumatera Selatan ternyata juga menyimpan potensi alam luar biasa. Penduduknya patut berbangga dengan keberadaan kawasan indah seperti Pagar Alam, yang memiliki keelokan alami nan mempesona. Salah satu keunggulan kota Paga 

Musim Paceklik Petani Pagaralam Takut Tinggalkan Kebun, Khawatir Hasil Panen Dicuri

SRIPOKU.COM, PAGARALAM - Sejak awal tahun Kota Pagaralam sudah memasuki musim Paceklik atau musim dimana buah kopi belum dapat dipanen.

Kondisi ini membuat hampir sebagian besar petani di Pagaralam tidak memiliki penghasilan.

Setiap tahun musim paceklik identik dengan meningkatnya tindak kejahatan di Kota Pagaralam.

Mulai dari pencurian sampai pencurian dengan kekerasan.

Kondisi ini membuat masyarakat Pagaralam harus waspada dan bisa menjaga lingkungannya masing-masing.

Bahkan saat ini sudah ada sejumlah aksi pencurian tanaman di kebun warga.

Informasi yang dihimpun sripoku.com, Minggu (8/3/2020) menyebutkan, meskipun saat ini belum memasuki musim kopi, namun pada bulan Maret ini biasaya pohon kopi sudah berbuah meskipun tidak banyak.

VIRAL Pidato Camat di Upacara Sekolah Bikin Nangis, Ternyata Pesannya Menyentuh Cerita Soal Orangtua

Setahun DPO, Bandit Pecah Kaca di Empat Lawang Tertangkap, saat Pulang ke Rumah Orangtuanya

Buah awal jelang musim ini biasa disebut warga dengan istilah buah selang.

"Pada fase inilah kebun kopi harus dijaga. Pasalnya buah selang ini rawan dicuri pencuri pasalnya saat ini masih musim Paceklik," ujar Ismanto (61) warga Kota Pagaralam.

Pasalnya jika tidak dijaga para pelaku pencurian biasanya mencuri buah kopi dengan cara menarik bahkan memotong dahan kopi.

Jika sudah dipotong maka dipastikan tanaman kopi rusak dan tidak bisa panen dimusim panen.

"Selain mencuri juga kadang merusak pohon kopi. Jika sudah rusak maka pohon kopi tidak akan berbuah lagi dan tidak bisa panen pada masa musim panen," katanya.

Bahkan menurut Mansa (42) aksi pencurian hasil bumi bukan saja pada hasil Kopi.

Saat ini hasil bumi seperti kayu manis dan pohon lada juga sudah mulai terjadi saat ini.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved