Berita Palembang
Begini Tips Mengirim Tulisan ke Penerbit, Harus Punya Etika dalam Pengiriman Naskah
Penulis yang baik juga harus mengirimkan naskah dengan menggunakan etika sopan santun, dengan cara memperkenalkan diri, menuliskan maksud dan tujuan.
Penulis: maya citra rosa | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sebuah naskah buku fiksi atau nonfiksi yang bagus tidak selalu dapat diterbitkan oleh penerbit, hal ini karena dalam dunia penerbitan juga terdapat beberapa hal yang harus penulis perhatikan.
Berikut ini hal-hal yang harus penulis lakukan jika ingin mengirim tulisannya kepada penerbit.
Menurut Andri, Perwakilan Penerbit Aksara Plus, yang menerbitkan buku berjudul Hijrah Terindah, banyak naskah tulisan yang masuk ke email penerbit namun tidak direspon karena kurangnya etika dalam pengiriman naskah.
Penulis yang baik juga harus mengirimkan naskah dengan menggunakan etika sopan santun, dengan cara memperkenalkan diri, menuliskan maksud dan tujuan, deskripsi singkat isi naskah, serta menuliskan kelebihan naskah miliknya.
"Banyak tulisan bagus yang diitulis oleh anak muda, tapi karena tidak adanya penjelasan di badan email, ujungnya hanya akan dibuang di tempat sampah," ujarnya.
Selain itu, agar penerbit tertarik dengan naskah yang dikirim, penulis harus mampu meyakinkan penerbit dengan menuliskan latar belakang dan penokohan, serta kelebihan naskah yang tidak dimiliki oleh penulis lainnya.
Para editor akan mereview naskah yang dikirim tergantung dari ketertarikannya dengan naskah tersebut.
"Biasanya kalo naskahnya Bagus, dua hari selesai review," ujarnya dalam Bincang Buku Hijrah Terindah, Minggu (08/03/2020).
• Rayakan Hari Perempuan Sedunia, Cindo House Project Mengusung Gelar Wicara Wanita Berkarya
• Enam Putri Indonesia Peragakan Busana Anne Avantie di Acara Palembang Fashion Week 2020
• Melawan, Tersangka Pembunuh Kadus II Desa Tampang Baru Bayung Lencir Muba Tewas Tertembak Polisi
Menurut Andri, seorang penulis tidak dapat bekerja sendirian, penulis harus dapat berkolaborasi dengan orang sekitarnya, seperti penerbit dan pembaca.
"Seperti yang dilakukan penulis novel Hijrah Terindah ini, Indah berkolaborasi dengan banyak orang sehingga menghasilkan novelnya," ujarnya.
Selain itu, hal yang harus diperhatikan dalam menulis fiksi, penulis harus berhati-hati dalam mengemas alur cerita, pemahaman mengenai alur maju atau mundur sangat berpengaruh dalam kreatifitas naskah fiksi.
"Alur flashback atau mundur itu sangat menarik, tapi hati-hati, penulis harus paham mengenai lokasi dan waktu dalam cerita, jangan sampai malah ceritanya tidak nyambung," ujarnya.
Terakhir, Andri menyarankan kepada penulis pemula untuk mulai menulis dari hal yang dapat ditulis, tidak memaksakan untuk meniru penulis lain, yang tidak disukai.
"Tulis apa yang teman-teman bisa dan sukai, itu kuncinya," ujarnya.
