Ibu Ini Jual Sembako dengan Harga Normal & Tolak Pembeli Panic Buying, Meski Dibeli Harga Tinggi!
Ibu Ini Jual Sembako dengan Harga Normal & Tolak Pembeli Panic Buying Meski Akan Dibeli Harga Tinggi
Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
Ibu Ini Jual Sembako dengan Harga Normal & Tolak Pembeli Panic Buying, Meski Dibeli Harga Tinggi!
SRIPOKU.COM - Setelah Presiden Jokowi mengumumkan ada dua warga Indonesia yang positif terjangkit Virus Corona, keserahan warga pun meningkat.
Tak cukup sampai situ saja, gembar-gembor soal pemantauan 50 warga Depok yang terindikasi terjangkir Virus Corona menambah rasa waspada dalam diri.
Masyarakat mulai panik kemudian memborong berbagai kebutuhan dasar seperti masker, hand sanitizer, mie instan, dan beras.
Di tengah kepanikan, ada saja orang-orang nggak bertanggung jawab yang memanfaatkan keadaan demi kepentingan pribadi.
Salah satunya adalah dengan menjual berbagai barang yang banyak dicari itu dengan harga berkali lipat lebih tinggi.

• Video Masjidil Haram Sepi Imbas Virus Corona? Pemerintah Arab Saudi Bongkar Kenyataan tak Terduga!
Bahkan sengaja di selndupkan agar stok kosong dan di jual lagi degan harga yang fantastis.
Namun itu tidak dilakukan oleh pedagang asal Teluk Gong, Jakarta Utara ini.
Dilansir dari akun twitter @arjuno_irenge01, dirinya memposting sebuah video berdurasi 49 detik yang memperlihatkan seorang ibu-ibu pemilik toko sembako yang sedang menerangkan prinsip dagangnya.
Dalam video tersebut, ibu-ibu itu menjelaskan bahwa dirinya enggan menjual barang dagangannya kepada orang berkecukupan atau orang kaya.
Ia hanya menjual dagangan ke orang-orang kurang mampu.
Dengan menggunakan dialek Tiochiu, ibu yang ada di video nampaknya sedang menjelaskan bahwa dagangannya tidak dijual kepada mereka meskipun rela membayar mahal.
Ia hanya ingin menjualnya ke orang-orang yang telah menjadi langgananya.
Bahkan ia tak sedikit pun memanfaatkan keadaan di tengah hebohnya virus corona.
Barang-barang dagangan yang ia jual dipatok dengan harga pasaran.
Seperti yang diterjemahkan akun @4SinCong, “Intinya: stok yg ada pada dia dijual dg harga normal termasuk beras dan mie instan, umumnya ia jual kepada “huana” (pribumi) yg ada di sekitar sini, stok Indomie cuma 20 dus udah abis… tambahan dia sudah “cap nie” sepuluh tahun jualan di sana.
• Tes Kepribadian: Pilih Satu Bentuk Alis Mata dan Temukan Gambaran Cinta & Kehidupanmu
" Di kondisi sekarang ini, saya nggak akan menaikkan harga kecuali dari pabriknya naik. Indomie saya sengaja stok supaya bisa jual dengan harga normal," ujar si ibu.
Tentu sikap ibu ini mengundang banyak pujian dari netizen, terlebih karena belakangan banyak pedagang nakal yang hanya mengedepankan untung rugi tanpa melibatkan hati nurani.
Dilansir dari TribunJakarta, Ibu itu bernama Susanna Indriyani (57) pemilik Toko Erwin yang berada di Jalan K Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara sempat viral di media sosial.
Saat dijumpai oleh Crew TribunJakarta, Susanna mengaku awalnya tokonya sempat diserbu warga saat panic buying imbas pengumuman WNI positif terinfeksi virus corona (Covid-19) pada Senin (2/3/2020) lalu.
Meskipun warga hendak memborong barang-barang dari toko tersebut dengan harga tinggi, Susanna tetap menjual barang dengan harga normal dengan jumlah dibatasi per pembeli.
Pembatasan barang ini, dijelaskan Susanna, dilakukan agar warung-warung kecil langganannya bisa tetap berjualan.
Di toko sembakonya, Susanna menyisihkan stok barang yang dibutuhkan warung-warung kecil langganannya dari pembeli lainnya.
Ia enggan melihat sekitar 20-30 warung kecil yang biasa membeli barang dari Toko Erwin setop berjualan karena tak punya stok.
"Kita udah nyisihin untuk warung-warung kecil. Kayak pas banjir saya juga tetap sediakan," ucap Susanna saat ditemui di tokonya, Rabu (4/3/2020).
"Kalo orang lain beli banyak saya nggak jual. Kasian dong buat mereka (warung kecil)," ucap dia.
• Polda Sumsel Sebut Masker Langka Itu Hoaks, Tetap Terjunkan Personil Awasi Penimbunan
Susanna yang sudah 30 tahun lebih membuka toko sembako memang menjadi langganan puluhan warung kecil di sekitaran Teluk Gong.
Beberapa pembeli dari Toko Erwin misalnya pemilik warung kopi, warung makan, hingga kantin sekolah.
Susanna pun tak tega apabila para langganannya itu kehabisan stok akibat diborong warga saat panic buying.
Apalagi, warung-warung kecil yang menjadi langganannya itu tak lain menjadi tempat bagi masyarakat kelompok menengah ke bawah untuk membeli kebutuhan mereka.
Beberapa pembeli dari Toko Erwin misalnya pemilik warung kopi, warung makan, hingga kantin sekolah.
Susanna pun tak tega apabila para langganannya itu kehabisan stok akibat diborong warga saat panic buying.
Apalagi, warung-warung kecil yang menjadi langganannya itu tak lain menjadi tempat bagi masyarakat kelompok menengah ke bawah untuk membeli kebutuhan mereka.
"Kan biar mereka setiap hari bisa dagang. Kalo nggak ada barangnya gimana," ucap Susanna.
"Kalo dia kan buat tukang becak makan di sana. Karyawan kita juga makan di sana. Kita nggak pikirin kita sendiri. Harus semua dapat," tegas dia.
• Foto Anak Kembarnya Diunggah di Akun Jual Beli Bayi, Syahnaz Geram, Disebut Bayinya tak Diberi Makan