Dampak Virus Corona, Arab Saudi Tunda Umroh Selama 1 Tahun, Isyaratkan Ibadah Haji Berlaku Sama
Dampak Virus Corona, Arab Saudi Tunda Umroh Selama 1 Tahun, Isyaratkan Ibadah Haji Berlaku Sama
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Sebagai catatan, per hari ini, sudah ada dua kasus virus Corona (COVID-19) di Arab Saudi.
• 60 Hoaks Tentang Virus Corona, Najwa Shihab Gemes, Menteri Terawan sampai Gelengkan Kepala, Pusing!
Apa Jadinya Jika Arab Saudi Masih Larang Negara Lain Datang Hingga Musim Haji?
Arab Saudi 'menutup' pintu rapat-rapat untuk kedatangan negara lain, termasuk untuk kepentingan umrah.
Hal ini diberlakukan pemerintah sana supaya tidak terjangkit Virus Corona, yang saat ini tengah mewabah di sejulah negara di dunia.
Aturan yang diberlakukan Arab Saudi ini membuat negara-negara di dunia yang akan melaksanakan ibadah umrah kebingungan, termasuk Indonesia.
Bukan hanya itu, mulai timbul pula kecemasan aturan ini akan terus berlaku hingga musim haji nanti tiba lantaran sampai sejauh ini belum ada tanda-tanda pemerintah Arab Saudi mencabut aturan larangan negara lain datang ke sana.
• Pendapatan Melonjak Liverpool Raih Laba, Van Dijk Bakal Jadi Bek Bergaji Termahal di Dunia
Keputusan Arab Saudi menghentikan sementara visa umrah berimbas pada pembatalan keberangkatan ribuan jemaah Indonesia.
Menteri Agama Fachrul Razi berharap, kebijakan tiba-tiba pihak kerajaan itu tidak berlanjut hingga musim haji.
"Kita berharap mudah-mudahan tidak sampai ke haji," kata Fachrul saat temu wartawan di Pangkal Pinang, Jumat (28/2/2020).
Fachrul menuturkan, jika penghentian visa berlanjut hingga musim haji, maka dampaknya akan semakin luas.
Akan banyak kekecewaan yang muncul mengingat besarnya jumlah jemaah Tanah Air.
"Jadi kami saat ini masih menunggu kepastian dari Arab Saudi. Sampai kapan penghentian sementara ini," ujar Fachrul.
Sementara saat ini, pemerintah kata Fachrul terus berkoordinasi untuk menyikapi jemaah umrah yang batal berangkat.
• Sudah Tersenyum Hari Ini? Inilah 9 Manfaat Senyum agar Diri Lebih Bahagia
"Yang tertahan di negara ketiga (transit) sebanyak 1.685. Sebagian telah dipulangkan. Sedangkan dari Tanah Air yang tertahan 2.393 jemaah," jelas Fachrul.
Terkait penundaan itu, pemerintah mendorong untuk penjadwalan ulang.