Istri Jadi Umpan Aksi Pencurian, Pria Ini tak Keberatan Selagi tidak Berhubungan Badan dengan Korban
Saat dihadirkan dalam gelar perkara di halaman Ditreskrimum Polda Sumsel Rabu (4/3/2020), Ajang mengatakan dirinya merencanakan aksi ini bersama istri
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Ditreskrimum Polda Sumsel berhasil mengungkap aksi penipuan dengan modus mengajak berhubungan badan.
Pelakunya tak lain adalah pasangan suami istri, yakni Ajang dan Kartini.
Saat dihadirkan dalam gelar perkara di halaman Ditreskrimum Polda Sumsel Rabu (4/3/2020), Ajang mengatakan dirinya merencanakan aksi ini bersama sang istri.
Ajang mengaku tidak keberatan istrinya menjadi umpan dengan cara menawarkan jasa berhubungan badan kepada calon korban.
"Asalkan, tidak berhubungan badan. Selama ini, dia menjalankan aksinya tanpa berhubungan badan dengan korban," kata Ajang.
• TV Online Indosiar LIDA 2020 Top 44 Besar Grup 11 Malam Ini Jam 20.00 WIB, Live Streaming di Sini
Ide untuk melakukan penipuan dan pencurian itu, Ajang mengatakan, muncul bersama.
Ia tidak menyuruh sang istri untuk melakukan hal tersebut, akan tetapi ia setuju bila sang istri bisa menjadi umpan untuk menguras harta korbannya.
Dikatakan Ajang, setiap kali istrinya dibooking, pasti akan selalu menghubungi dirinya.
Begitu sudah deal, Ajang bahkan mengantarkan istrinya bertemu dengan pria hidung belang yang sudah kontakan dengan Kartini.
"Ketika di kamar hotel, aku minta Kartini untuk video call karena takut terjadi hubungan intim," ungkapnya.
Pasangan yang sudah 2 tahun menikah ini, setidaknya berhasil menipu dan menguras harta korbannya sebanyak 10 orang.
Kartini yang membuka tarif booking kencan di jejaring chat untuk sekali kencan Rp 800 ribu hingga Rp 1 juta.
• Asmara Terlarang Kepsek & Wakilnya, Digerebek Setelah Lakukan Hubungan Intim, Dihukum Cambuk 30 Kali
Dengan menggunakan tiga nama akun yakni Fera, Yunita dan Lina, Kartini bisa memperdaya korbannya. Semua harta korbannya berhasil ia kuras dan dibawa kabur.
"Karena jadi sopir taksol lagi sepi, makanya aku dan istri sepakat untuk menipu seperti ini.
Uangnya juga kami gunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan membayar kredit mobil. Ada juga yang dibelikan emas," ungkap Ajang.