Berita Prabumulih
Dampak Coronavirus Disease, tak Ada Lagi yang Menjual Masker di Kota Prabumulih Sumsel
Terkait penyebaran coronavirus disease. Pemerintah Kota Prabumulih akan melakukan pengawasan dan monitor terhadap seluruh warga.
SRIPOKU.COM, PRABUMULIH - Menindaklanjuti intruksi Gubernur Sumatera Selatan tentang kesiapsiagaan menghadapi penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), Pemerintah Kota Prabumulih akan melakukan pengawasan dan monitor terhadap seluruh warga.
"Kita sudah menyiapkan segala sarana prasarana yang diperlukan dan bahkan sudah kita lakukan sebelum ada intruksi, baik tim kesehatan, aparat dan lainnya agar terus memonitor apalagi keluar masuk seperti kemarin (jamaah-red)," ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kota Prabumulih, Elman ST MM ketika diwawancarai wartawan usai pelatihan tenaga kerja di disnaker Prabumulih, Rabu (4/4/2020).
Menurut Elman, mengharap seluruh masyarakat tidak perlu khawatir dengan melakukan aksi borong-borong baik makanan maupun sarana kesehatan disebabkan penularan virus corona hanya bisa terjadi jika kontak langsung.
"Jangan panik memborong makanan atau masker, apalagi sudah ditegaskan oleh menteri jika yang perlu masker itu yang sakit bukan kita yang sehat," katanya.
Lebih lanjut Elman mengimbau seluruh masyarakat agar tetap menjaga kesehatan dan menerapkan pola hidup sehat sehingga segala penyakit bisa dihindari.
"Kita juga minta warga agar jangan menyepelekan penyakit, jika sakit segera ke rumah sakit untuk berobat atau menghubungi layanan kita 119. Jangan disepelekan,"imbaunya.
Sementara berdasarkan pantauan Tribunsumsel.com di sejumlah mini market dan apotik di Bumi Seonggok Sepemunyian tidak ada lagi yang menjual masker. Bahkan kelangkaan masker tersebut sudah terjadi sejak beberapa pekan terakhir.
• Oknum Anggota LSM Diduga Memeras Kepsek MTs Negeri 1 Palembang Ditangkap Provos Polda Sumsel
• BREAKING NEWS: Gajah Ngamuk Obrak-abrik Kebun Kelapa Sawit Warga di Kabupaten Muratara Sumsel
• Kakak Bacok Adik Hingga Tewas Dituntut 12 Tahun Penjara di Kayuagung OKI, Begini Penjelasannya
"Tidak ada lagi pak jual masker, seluruh mini market di Prabumulih ini tidak ada lagi yang menjual masker," ungkap Marisa, satu diantara karyawan mini market ketika diwawancarai wartawan.
Kosongnya penjualan masker juga terjadi di seluruh apotik di kota nanas.
"Masker sudah kosong dan tidak dijual di apotik kita bahkan sejak awal tahun lalu, dari distributor tidak lagi memberikan pasokan atau tidak dikirim lagi ke kita," ungkap Putri, apotaker dari apotik Kimia Farma Jalan Sudirman Kelurahan Muaradua kota Prabumulih saat dibincangi.
Putri menjelaskan, setiap hari puluhan hingga ratusan warga dari berbagai kabupaten mampir ke apotik untuk membeli masker namun stok tidak ada.
"Banyak yang mampir dari Kabupaten-kabupaten lain, tadi ada warga dari OKU Selatan dan jakarta mencari tapi masker tidak ada," bebernya.
Putri dan karyawan lainnya mengaku, pihaknya selalu menganjurkan obat imun tubuh dan vitamin kepada warga yang kecewa karena masker habis.
"Kita tawarkan vitamin dan obat daya tahan tubuh, imun tubuh karena virus tidak hanya harus dihindari dari luar namun tubuh juga harus sehat. Percuma pakai masker kalau tubuh tidak sehat maka akan tertular juga," katanya. (eds)