Pemerintah Lacak 50 Warga Depok dan WN Jepang Hadiri Pesta Dansa Terindikasi Virus Corona
Pemerintah Lacak 50 Warga Depok dan WN Jepang Hadiri Pesta Dansa Terindikasi Virus Corona
50 Warga Depok Hadiri Pesta Dansa Terindikasi Virus Corona Bersama WN Jepang, Pemerintah Lacak Satu Persatu
SRIPOKU.COM-Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengungkapkan setidaknya ada 50 warga yang hadir dalam acara Pesta Dansa yang juga dihadiri 2 WN Jepang, yang belakangan diketahui positif Virus Corona.
Diungkapkan Kemenkes, jika ada 50 orang yang hadir di Pesta Dansa pada 14 Februari 2020 lalu, yang kemudian berujung di mana ada dua warga Depok yang positif Virus Corona.
Diungkapkan Menkes Terawan Agus Putranto bahwa Virus Corona yang menjangkit 2 warga di Depok karena ada kontak fisik dengan satu dari dua WN Jepang.
Disebutkan bahwa, pada 14 Februari itu, dua WN Jepang yang positif Virus Corona hadir di acara Pesta Dansa dan dihadiri oleh 50 orang lainnya termasuk dua warga Depok.
Adapun 2 warga Depok yang positif Virus Corona itu, adalah seorang wanita Guru Dansa berusia 31 dan ibunya berusia 64 tahun.
Mereka diketahui menderita Virus Corona serta keikutsertaan dalam Pesta Dansa yang dihadiri oleh dua WN Jepang.
"Dia dansa dengan teman dekatnya (WN Jepang), tanggal 14 Febuari," kata Terawan seperti dilansir dari kompas.com.
Segera Lacak 50 Peserta di Pesta Dansa 14 Februari
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto mengatakan, bahwa pihaknya akan melakukan tracking dan cek 50 orang yang hadir dalam Pesta Dansa.
Apalagi Pesta Dansa yang juga dihadiri oleh 50 orang dari berbagai negara, termasuk WN Jepang yang positif Virus Corona.
“Banyak warga beberapa negara sedang kita tracking dengan pemeriksaan lebih lanjut,” katanya di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Senin (2/3/2020), seperti dilansir dari kabar24.
Menurut Yuri, Wanita berusia 31 tahun ini pertama kali melakukan pemeriksaan ke dokter pada 16 Februari 2020 itu juga hadir dan dia merupakan Guru Dansa.
Adapun keluhan awal adalah batuk dan sedikit demam. Kemudian berdasarkan kondisi saat itu, dokter memutuskan kondisi pasien tidak memerlukan rawat inap.
Namun, pada 27 Februari kondisinya memburuk, maka pada tanggal 20 Februari ibu pasien (64), yang tercatat sebagai pasien Covid-19 kedua di Indonesia, mulai tertular demam. Indikasi Virus Corona itu mulai tampak.