Dikabarkan Masalah Asmara Jadi Pemicu Dua Remaja di Pampangan OKI Berkelahi hingga IW Tewas

SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG -- IW (15) remaja yang tewas di tangan remaja lainnya ditenggarai karena masalah asmara.

Pelaku dan korban diduga memiliki rasa cinta kepada seorang wanita yang sama.

Hal inilah menjadi pemicu terjadi silang sengketa pada diri kedua remaja tersebut.

Sehingga pelaku AK (17) memiliki demdam ke IW (15), yang buntutnya terjadi perkelahian pada Sabtu malam Minggu  (29/2/2020) sekitar pukul 23.00.

Dalam keributan itu korban IW mendapatkan luka tusukan di bagian tubuhnya dan dinyatakan tewas setelah dibawa ke Puskesmas SP Padang.

Kapolres OKI AKBP Alamsyah Pelupessy melalui Kasubbag Humas AKP Iryansyah, menceritakan motif perkelahian sebelum korban ditemukan tewas bersimbah darah.

"Kejadian ini terjadi di Desa Kemang Baru, Kecamatan Pampangan Kabupaten OKI Sabtu malam kemarin sekitar pukul 23:00 WIB," ucapnya, Minggu (1/3/2020).

Diceritakan lebih lanjut, saat itu korban datang ke rumah pacarnya bersama para saksi yang merupakan rekan-rekan dari korban.

"Ketika korban berada di rumah pacarnya, ia dipanggil oleh pelaku kemudian turun dari rumah dan menghampirinya,"

• 6774 Peserta Tidak Hadir di Tes SKD CPNS 2019 akan Diberikan Sanksi, dari Palembang Terbanyak

• Lagi Cabut Bulu Ayam, Pria di Palembang Ini Ditembak OTD, Peluru Mengenai Punggung, Ini Kronologinya

• Istri Daus Mini Beri Kabar Sedih, Rahasia Besar Rumah Tangga Terkuak, Isu Sulit Punya Momongan Bocor

"Sehingga terjadi lah keributan antara pelaku dan korban, tidak berlangsung lama korban langsung terkapar dengan darah di badan," ujarnya.

Melihat korban terluka, saksi yang juga rekannya kemudian turun menyusulnya namun pelaku telah melarikan diri.

"Selanjutnya korban dibawa teman-temannya ke Puskesmas SP Padang. Namun nyawa korban tidak dapat tertolong karena mengalami luka yang cukup serius di tubuhnya," tegas Iryansyah.

Diketahui penyebab terjadinya perkelahian tersebut berdasarkan informasi yang didapat, pelaku memiliki rasa dendam terhadap korban.

"Karena menurut informasi bahwa pada hari Jum’at (28/02) malam, antara pelaku dengan korban sempat terjadi selisih paham sehingga hal ini diduga menjadi motif pelaku dalam melakukan aksinya," tuturnya.

Mendengar kabar itu pihak keluarga pelaku langsung menyerahkan anaknya ke Kepala Desa, agar menghindari hal yang tidak diinginkan.

"Dalam mengantisipasi serangan keluarga korban kepada keluarga tersangka, orang tuanya langsung menyerahkan AK ke petugas kepolisian," tutupnya.