Berita Musirawas
Bertamu ke Rumah Keluarga, Riski Jatuh ke Sungai dan Tenggelam, Korban Masih Dalam Pencarian
Saat bertamu ke rumah keluarganya di Desa Sadu Kecamatan BTS Ulu Kabupaten Musirawas, Riski terjatuh ke sungai dan tenggelam terseret arus.
Penulis: Ahmad Farozi | Editor: Tarso
Laporan wartawan sripoku.com, Ahmad Farozi
SRIPOKU.COM, MUSIRAWAS - Malang dialami seorang bocah bernama Riski Ramadhani (9), warga Desa Trijaya Kecamatan Bulang Tengah Suku (BTS) Ulu Kabupaten Musirawas.
Saat bertamu ke rumah keluarganya di Desa Sadu Kecamatan BTS Ulu Kabupaten Musirawas, Riski terjatuh ke sungai dan tenggelam terseret arus, pada Sabtu (29/2/2020) sekitar pukul 17.30 petang.
Informasi dihimpun Sripoku.com menyebutkan, peristiwa bermula ketika korban bersama keluarganya sedang bertamu ke rumah keluarganya di Desa Sadu yang masih dalam satu kecamatan.
Saat sore tiba, dia akan mandi dan pergi ke sungai sambil berlari-lari. Namun naas, saat itu kakinya tersandung sesuatu sehingga membuatnya terjatuh ke sungai Musi yang ada di Desa Sadu. Diapun kemudian terseret hanyut tenggelam dibawa arus sungai Musi.
• Marak Pembabatan Kayu, Ilegal Loging di OKU Selatan, Masyarakat Khawatirkan Dampak Banjir Bandang
• 4 Orang Pemuda Cabuli Gadis di Bawah Umur di Pemakaman, 3 Pelaku Ditangkap 1 Masih Buron
• Material Longsor Menutup Jalan Raya Desa Bunut Mekakau Ilir OKU Selatan, Selama 17 Jam Akses Lumpuh
Mengetahui korban terjatuh ke sungai dan tenggelam, pihak keluarga dan masyarakat setempat pun panik dan berusaha melakukan pencarian.
Namun setelah melakukan pencarian korban tak juga ditemukan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Musirawas, Paisol mengatakan, mendapat informasi mengenai kejadian tersebut pihaknya melalui Kasi Kedaruratan dan Logistik menerjunkan satu regu tim reaksi cepat (TRC) BPBD Musirawas.
Selanjutnya, bersama Unit Siaga SAR Musirawas, Bhahinkamtibmas Polres Musirawas dan masyarakat, berupaya melakukan pencarian di lokasi kejadian.
"Pencarian dimulai dengan melaksanakan Penyisiran dan membuat ombak dengan menggunakan perahu karet di sekitar titik nol korban tenggelam. Sampai saat ini korban masih belum ditemukan," kata Paisol, kepada Sripoku.com, Minggu (1/3/2020) petang. (ahmad farozi)