Penyebab Bentrok Oknum Polisi dan TNI Satu Polisi Jadi Korban, Gini Kronologinya
Penyebab Bentrok Oknum Polisi dan TNI di Tapanuli Utara, Sumatera Utara Satu Polisi Jadi Korban, Gini Kronologinya
Penyebab Bentrok Oknum Polisi dan TNI Satu Polisi Jadi Korban, Gini Kronologinya
SRIPOKU.COM -- Bentrokan antar oknum polisi dan TNI kembali terjadi di Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
Akibat oknum Polisi dan TNI bentrok tersebut melukai kapolsek serta rusak markas polisi, Dandim cabut izin keluar Prajurit TNI Batalyon Infanteri.
Bentrok terjadi antara aparat TNI dan Polisi di Tapanuli Utara, Sumatera Utara, simak terus gimana kronologinya.
Buntutnya, kapolsek dan anggotanya, serta markas polisi dirusak oknum prajurit TNI.
Langkah antisipasi langsung diambil jajaran TNI dan Polri.
Pascainsiden antara oknum Polri dan TNI di Jalinsum Sipirok–Tarutung tepatnya Desa Pangaloan Kecamatan Pahae Jae, Kabupaten Tapanuli Utara, dua lembaga ini melakukan mediasi di Kantor Polres Taput, Jumat (28/2/2020).
Dandim 0210/TU Letkol Czi Roni Agus Widodo melalui Pasintel Kapten Ctp Sodogoron Situmorang kepada t ribunmedan.com mengatakan, insiden itu terjadi karena dipicu oleh kesalahpahaman.
Kejadian tersebut kata Pasiintel, telah ditangani dan dilakukan langkah-langkah persuasif.
Saat ini Koramil dari Pahae Jae dan Pahae Julu telah ditempatkan membantu pengamanan dan penjagaan di Polsek Pahae Jae dan Pahae Julu.
Lebih lanjut kata Pasiintel agar semua pihak menahan diri dan tidak terprovokasi dalam menanggapi kejadian siang tadi.
Untuk langkah pencegahan terjadinya bentrok susulan, Batalyon Infanteri 123 menerapkan pencabutan izin keluar prajurit untuk sementara.
"Semua prajurit diam di Batalyon tidak boleh keluar barak dan izin keluar dicabut, sementara,'' terang Pasintel.
Saat ini dilakukan upaya perdamaian mualai dari tingkat paling bawah sampai tingkat pimpinan.
Wadan Yon/ 123 dan Pasiintel dari Tapsel telah turun ke Kompi di Lapo Gambiri dan mengambil alih pimpinan.