Advertorial
Ita Pulungan Terus Berinovasi Kembangkan Usaha, Tawarkan Klappertart Lapies dengan Varian Rasa
Klappertart Lapies alias Klappie ini sudah diminati berbagai macam kalangan terutama diminati pecinta kue bercita rasa manis.
Penulis: Jati Purwanti | Editor: Sudarwan
Ita Pulungan Terus Berinovasi Kembangkan Usaha, Tawarkan Klappertart Lapies dengan Varian Rasa
Laporan wartawan Sripoku.com, Jati Purwanti
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Ita Pulungan memang telah akrab dengan bisnis kue sejak tahun 2000.
Saat itu dia memulai usaha bisnis aneka kue kering untuk keperluan lebaran dan hari besar lainnya.
Seiring berjalannya waktu, Ita kemudian mencoba membuat klapertart pada 2018 lalu.
Pembuatan klapertart dipelajarinya dari seorang kawan yang juga pelaku bisnis kuliner yang tinggal di Bali.
"Saya tertarik mempelajarinya karena unik.
Akhirnya begitu saya sampai di Palembang, saya mulai open order dan tanggapannya cukup bagus.
Bertahan sampai sekarang," ujar Ira, Minggu (23/2/2020).
Saat ini produk klapertart yang diberi nama Klappertart Lapies alias Klappie ini sudah diminati berbagai macam kalangan terutama diminati pecinta kue bercita rasa manis.

Ita pun terus berinovasi mengembangkan bisnisnya dengan memberikan varian rasa klapertart yang berbeda.
Tidak hanya rasa orisinal dia pun menyediakan rasa lain yaitu rasa durian.
Rasa durian dipilihnya karena menjadi salah satu rasa favorit pelanggan.
Tersedia dua ukuran klapertart yang disediakan oleh Ita yaitu ukuran 10x5 cm dan ukuran 20x20 cm.
Adapun harga klappie yang ditawarkan untuk ukuran 10x5 cm yakni Rp25 ribu untuk rasa orisinal dan Rp35 untuk rasa durian.
Sedangkan untuk ukuran 20x20 cm untuk rasa original Rp170 ribu dan rasa durian Rp225 ribu.
"Saya terus berinovasi supaya pelanggan tidak bosan. Dalam dunia usaha kita harus mau berinovasi agar berbeda," jelas Ita.
Untuk memasarkan produknya ibu dua anak ini memanfaatkan media sosial dan rutin mengikuti kegiatan bazar kuliner.
Ira mengatakan, modal awalnya berjualan klapertart yaitu dengan hanya mengandalkan peralatan dari usahanya memproduksi kue kering yang hanya bermodalkan satu buah oven tangkring dan Rp100 ribu saja.
Ita menjelaskan, usaha kue ini merupakan bisnis sampingan karena sang suami bekerja di luar kota sehingga dia kesulitan membuat bisnis ini menjadi bisnis utama sebab mesti mondar-mandir antara Palembang dan Banyuwangi.
Hal tersebut jualah yang juga mengharuskannya memproduksi kue seorang diri tanpa bantuan karyawan.
Meski demikian dalam satu bulan ia bisa mengantongi pendapatan bersih sebesar Rp4-6 juta per bulan. Itu pun belum ditambah penghasilan dari penjualan kue kering lainnya.
"Alhamdulillah sekali hasilnya lumayan untuk ukuran bisnis sampingan. Bisa buat tambahan keuangan keluarga," katanya.
Dalam menekuni usahanya, Ita mengakui mendapatkan kendala yaitu pada harga bahan-bahan yang terkadang tidak tentu.
Kemudian, juga pada wadah alumunium yang dipakai sangat susah didapat.
Dia menyebutkan, hanya ada satu toko yang menjual dalam jumlah besar dan harganya cukup murah. Jika di toko lain harganya lumayan mahal.
Maka dari itu, dia menyetok bahan dalam jumlah banyak.
Itu pun terkadang kalau sedang habis dia terpaksa mengganti bentuk wadah walaupun ukuran dan isi sama beratnya.
"Saya juga pernah ditipu, dalam artian sudah pesen tapi enggak diambil pernah sekali pada saat bazar.
Namun, memang itulah seninya dalam berbisnis ada untung ada rugi tapi saya maju terus supaya bisnis semakin moncer," ujar Ira.
Biodata:
Nama Lengkap : Ita Pulungan
Tempat, Tanggal Lahir: Medan, 04 oktober 1971
Status: menikah
Alamat usaha : Jl. Sosial Lorong Kebon Jati Nomor 286 KM 5 palembang
Komplek Sukajadi Permai 1, Jl. Melati 5 Nomor J17 KM 14, Banyuasin