Warga Palembang Diisolasi di RSMH
Pasien TH Diobservasi di RSMH Palembang, Untuk Memastikan Virus Corona atau Bukan
TH Pasien yang diduga terkena Virus Corona di RSMH Palembang, masih menjalani masa observasi di rumah sakit.
Penulis: maya citra rosa | Editor: Yandi Triansyah
Pasien TH Diobservasi di RSMH Palembang, Untuk Memastikan Virus Corona atau Bukan
Laporan Wartawan Sripoku.com Maya Citra Rosa
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- TH Pasien yang diduga terkena Virus Corona di RSMH Palembang, masih menjalani masa observasi di rumah sakit.
TH diagnosa mengidap infeksi saluran pernapasan akut dengan nama Fenominia.
Menurut dr. Zen Ahmad, Sp. PD , KP ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging, mengatakan, pasien mendapat gejala sakit demam, batuk dan pernapasan akut saat berada di Malaysia,
Namun Malaysia y bukan negara endemik virus corona dari WHO.
"Kondisi saat ini suhu tubuhnya normal, namun ada riwayat demam, namun itu bukan berarti pasien memenuhi syarat terinfeksi corona virus," ujarnya, Selasa (18/2/2020) saat konferensi pers di RSMH Palembang.
Namun untuk menjalankan prosedur yang berlaku sesuai standar, pasien menjalani observasi di ruang borang sampai terbukti positif atau negatif dari virus corona.
• Belajar dari Suami Bunga Citra Lestari, Usia Muda Juga Berisiko Serangan Jantung
• Ruhut Sitompul Ungkap Kondisi Bunga Citra Lestari, Usai Melayat ke Rumah Duka Ashraf Sinclair
"Pasien tidak memenuhi syarat WHO yang ditetapkan untuk virus corona, hanya mempunyai gejala pernafasan akut, namun sesuai prosedur, sampai sudah mendapatkan hasil negatif, pasien akan dipindahkan ruangan biasa," ujarnya.
Sedangkan apabila pasien memang terinfeksi perawatan tidak dapat diprediksi berapa lama waktu yang ditentukan.
"Kita rawat di ruang borang yang punya fasilitas memadai, dengan standar yang terisolasi, bertekanan udara rendah atau negatif," ujarnya.

Menurutnya, secara keilmuan pasien tersebut terkena radang paru-paru atau Fenomenia adalah peradangan pada parenkin paru, disebabkan oleh banyak hal, berupa bakteri, jamur dan virus.
Pasien itu terkena Fenomenia karena bakteri, dengan gambaran yang berbeda dari virus corona.
"Kami banyak menangani radang paru-paru bersifat bakterial, untuk corona virus, penyebabnya virus tentu gambaran itu berbeda," ujarnya.