Breaking News

Viral Pesan Berantai di WA Pelajar SD YKPP 2 Palembang Diculik, Kepsek Soroti Perbedaan Seragam

Sempat beredar pesan berantai di whatsapp yang mengatakan adanya penculikan murid kelas 6 di SD YKPP 2 Palembang, Jalan kelapa sawit Komperta Plaju.

Penulis: Bayazir Al Rayhan | Editor: Refly Permana
sripoku.com/rere
Asman selaku Kepala SD YKPP 2 Palembang memastikan pesan berantai yang mengatakan ada pelajarnya nyaris diculik merupakan kabar bohong alias hoaks. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Beredar pesan berantai di Whatsapp yang mengatakan adanya penculikan pelajar kelas 6 di SD YKPP 2 Palembang di Jalan Kelapa Sawit Komperta Plaju.

Pihak sekolah memastikan, pesan tersebut hoaks alias tidak benar adanya.

Pesan berantai tersebut, yang diterima Sripoku.com senin (10/2/2020) berisikan:

Info dari Grup WA Keluarga

Culiklah masuk Komperta.

Kemaren jugo di SD YKPP 2 anak kelas 6 sudah dibawa samo penculik.

Dio ngaku anak itu ponakan dio, kebetulan kakeknyo tlp ke guru sekolah.

Katanyo sdh dijemput, langsung cepet2 kakeknyo gari, dapet di depan RS Pertamina. yang nyulik langsung tancep gas.
Laju cemas Mamak2 ni kalo jemput agak lamo dikit, atau pegi ngaji dewekan.

Hoaks Corona Jangkiti Warga Palembang

Sripoku.com mendatangi  langsung SD YKPP 2 Palembang.

Menurut Kepala SD YKPP 2 Palembang, Asman, video yang beredar dan tersebar luas di WhatsApp tersebut bukanlah pelajar dari SD YKPP 2 Palembang.

"Video penculikan yang tersebar luas itu bukan pelajar SD YKPP 2, itu informasi bohong atau hoaks," kata Asman.

Asman menjelaskan bahwa dalam video yang beredar luas tersebut terjadi pada hari Sabtu (8/2/2020) lalu dan pelajar dalam video tersebut memakai pakaian muslim.

Sedangkan pada hari Sabtu, pelajar SD YKPP 2 Palembang menggunakan pakaian pramuka.

"Dalam video tersebut dikatakannya hari Sabtu, sedangkan murid kami pada hari Sabtu memakai pakaian pramuka, bukan pakaian muslim," kata Asman.

Kronologi Adanya Video Hoaks Darlina Kerasukan Putri Rambut Emas Pagaralam oleh Oknum Paranormal

Menurut Asman dari kejadian ini pihak sekolah merasa dirugikan karena merasa sekolah tersebut tidak aman.

"Ya kami pihak sekolah merasa dirugikan dengan beredarnya video hoaks ini, karena bisa jadi pandangan orang sekolah ini tidak aman," lanjut Asman.

Asman mengatakan saat ini kasus penyebaran video hoaks ini sedang diselidiki oleh pihak kepolisian.

"Tadi sudah ada pihak dari kepolisian meminta keterangan untuk diselidiki lagi mengenai video tersebut," kata Asman.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved