Cerita Nada Dibawa Ayah ke Suriah, Ternyata Gabung ISIS, Kini Nasibnya di Kamp Mau Pulang
Menurutnya, dia tak tahu jika sang ayah akan membawanya ke Suriah dan bergabung dengan ISIS
SRIPOKU.COM -- Nada Fedulla, salah seorang WNI yang berada di kamp pengungsian al-Hol, Suriah Utara, wilayah yang berada di bawah kekuasaan Pasukan Demokratik Suriah atau SDF.
Di dalam kamp tersebut, Nadia dan WNI lainnya tengah menanti kepastian nasib mereka.
Wacana pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) eks ISIS atau Negara Islam Irak dan Syam terus mencuat dalam beberapa waktu terakhir.
Dikutip dari Kompas, Sabtu (8/2/2020) dalam sebuah wawancara di BBC (4/2/2020), Nada Fedulla mengaku dibawa oleh ayahnya ke Suriah sejak 2015 silam.
Saat itu, dia masih duduk di bangku sekolah dan harus merelakan cita-citanya menjadi seorang dokter.
"Saat masih sekolah, saya bercita-cita menjadi dokter dan saya sangat senang belajar," kata Nada kepada BBC.
Menurutnya, dia tak tahu jika sang ayah akan membawanya ke Suriah dan bergabung dengan ISIS.
Selain Nada, ayahnya juga membawa anggota keluarga mereka yang lain, termasuk sang nenek.
Kendati demikian, Nada mengaku memaafkan keputusan ayahnya tersebut, meski telah memupuskan cita-citanya menjadi dokter.
"Ya, karena dia juga manusia. Semua manusia bisa berbuat kesalahan. Dia sudah meminta maaf kepada saya tentang apa yang dilakukannya" kata Nada.
"Dia sudah meminta maaf dan berusaha memperbaiki kesalahannya. Tapi dia tak bisa melakukan apa pun karena dipenjara" sambungnya.
Nada juga menceritakan pengalamannya hidup di tengah para kombatan ISIS.
Ia mengaku pernah melihat pembantaian yang dilakukan di jalanan.
Dengan ketidakjelasan nasibnya saat ini, Nada memiliki keinginan untuk pulang ke Indonesia.
Dia juga merasa lelah dengan kondisinya dan berharap bisa mendapatkan maaf dari orang Indonesia.