Bertarung dengan Antibodi, 1.540 Orang Ini Dinyatakan Sembuh dari Virus Corona, Tapi Khawatirkan Ini

Fakta yang terjadi, di China sudah ada 1.540 orang dinyatakan sembuh dari Virus Corona.

Daily Mail
Bertarung dengan Antibodi, 1.540 Orang Ini Dinyatakan Sembuh dari Virus Corona, Tapi Khawatirkan Ini 

SRIPOKU.COM - Hingga kini wabah Virus Corona masih jadi trending topic pembicaraan seluruh dunia.

Ketakutan soal serangan Virus Corona sampai ke berbagai negera di belahan dunia.

Kini wabah Virus Corona sudah mulai menyebar ke beberapa bagian negara di Asia.

Dampak dari Virus Corona pun menyebabkan ribuan orang terinfeksi dan meregang nyawa.

Baru-baru ini ternyata orang yang terinfeksi Virus Corona bisa sembuh. Fakta yang terjadi, di China sudah ada 1.540 orang dinyatakan sembuh dari Virus Corona.

Seperti diketahui, sekitar 31 ribu telah terinfeksi Virus Corona. Ratusan di antaranya meninggal dunia akibat virus mematikan tersebut.

Kini, seorang ahli dari China bernama Zhan Qingyuan, orang yan terinfeksi Virus Corona bisa disembuhkan dengan meningkatkan antibodi.

Virus yang juga disebut sebagai 2019-nCoV ini kabarnya pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada akhir 2019 silam.
Dilansir laman CGTN, dilaporkan bahwa tercatat sudah ada lebih dari 31 ribu kasus infeksi Virus Corona yang terjadi hingga Jumat (7/2/2020) ini.

Angka kematian yang disebabkan oleh infeksi virus corona ini juga bertambah menjadi total 638 jiwa.

Meski ada pasien yang terinfeksi Virus Corona sembuh, ahli menyebut pasien Virus Corona masih bisa kembali terinfeksi setelah dinyatakan sembuh

Seorang pasien yang telah dinyatakan sembuh dari Virus Corona disebut memiliki kemungkinan untuk kembali terinfeksi.

Zhan Qingyuan mengatakan bahwa pasien yang telah sembuh dari Virus Coronamasih memiliki kemungkinan untuk kambuh atau kembali terinfeksi.

"Para pasien yang telah sembuh (dari Virus Corona) memiliki kemungkinan untuk kambuh," ungkapnya, sebagaimana dikutip dari laman Daily Mail.

Dikatakan bahwa seseorang dapat melawan virus dengan membentuk antibodi.

Namun, Zhan Qingyuan menyebut bahwa pada sejumlah orang, antibodi tersebut tidak dapat bertahan lama.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved